Cek Angka Standar RPM Mobil Injeksi dan Cara Menyetelnya

Bagi para pengguna mobil kamu wajib banget mengetahui angka standar rpm mobil injeksi. Supaya tak salah mari sama-sama kita cek caranya. Sebenarnya, ada cara menyetel RPM yang wajib kamu ketahui serta berapa angka standarnya.

Tujuannya, supaya pengaturan yang kamu pilih sesuai dengan standar pabrikan. Dengan begitu, mobil kamu akan terhindar dari RPM yang tidak stabil. Tanpa berlama-lama, yuk sama-sama kita cari tahu lebih dalam tentang angka RPM dan cara menyetelnya.

Standar RPM Mobil Injeksi dalam Keadaan Normal

Pengaturan standar rpm mobil injeksi yang ideal adalah kisaran antara 750 hingga 850 RPM. Saat berada di angka ini, yakin deh. Pengaturan ini bisa mesin mobil kamu tetap stabil alias tidak naik turun. Ada beberapa hal yang mempengaruhi angka RPM bisa tidak stabil. Faktor yang mempengaruhinya antara lain:

Idle speed control tidak dalam keadaan normal

Pertama, faktor yang mempengaruhi RPM naik turun adalah idle speed control atau ISC yang tidak stabil. ISC memiliki fungsi yang penting untuk kelangsungan hidup dari mesin mobil kamu. Kalau ISC dalam keadaan yang tidak stabil contohnya dalam keadaan kotor, keberlangsungan suplai udara yang dibutuhkan intake manifold akan tersumbat.

Perlakuan yang Disarankan:

Untuk itu, saat idle speed control kotor atau tersumbat, segera bersihkan dengan menggunakan carburator cleaner, atau kamu bisa membawanya ke bengkel langganan kamu.

Mass Air Flow bermasalah

Fungsi dari mass air flow adalah mendeteksi jumlah massa udara yang bisa masuk ke dalam mesin. Hal ini berdasarkan sesuai dengan kecepatan alirannya. Kalau mass air flow bermasalah, maka jumlah udara yang masuk tidak akan terdeteksi dengan sempurna.

Cara Mengatasi: Kalau standar rpm mobil injeksi, RPM akan naik turun dan sering juga menyebabkan mesin mobil malah mati secara tiba-tiba.

Throttle body kurang bersih

Saat komponen ini kotor, kamu harus segera bersihkan, ya! Caranya, keluarkan throttle body dari tempatnya, lalu bersihkan menggunakan carbon cleaner. Dengan membersihkannya, kamu sudah membantu mengurangi resiko RPM mobil yang tidak stabil dan naik turun tiba-tiba.

Lihat Juga: RPM Tidak Stabil

Solusi Jika Throttle Body Kotor:

Nah, itulah beberapa penyebab standar rpm mobil injeksi tidak stabil. Lalu, setelah kamu mengetahui angka standar RPM, gimana sih, cara menyetelnya? Cukup mudah, kok. Kamu hanya perlu mempelajari beberapa langkah di bawah ini!

  1. Naikkan RPM dengan memutar ISAS (idle speed adjusting straw) ke arah sebelah kiri. Dengan memutar ke arah kirim, kamu akan meningkatkan volume udara karena jumlah udara yang bisa melewati lubang tersebut akan semakin tinggi.
  2. Turunkan ROM dengan memutar ISAS (idle speed adjusting straw) ke arah sebaliknya, yaitu sebelah kiri. Dengan begitu, jumlah udara yang bisa mengalir akan semakin kecil.
  3. Atur hingga menyentuh angka 750 hingga 800 RPM. Sesuai dengan yang sudah dijelaskan di atas, angka normal RPM adalah antara 750 hingga 800. Jadi, kamu bisa memutar ISAS ke arah kiri dan kanan, hingga mencapai angka tersebut. Apabila mesin mobil sudah menyala, jangan diputar lagi, ya. Sebab, hal itu bisa mengakibatkan penggunaan bahan bakar semakin boros.

Itulah angka standar RPM mobil injeksi serta cara yang sangat praktis serta mudah untuk menyetelnya. Catat dan ingat poin-poin di atas, ya. Dengan menyetel RPM dengan cara yang sudah dibagikan tadi, kamu jadi bisa memperbaiki angka RPM mobil dengan mudah, supaya RPM mobil kamu tetap berada di angka yang seharusnya. Selamat mencoba!

FAQs Angka Standar RPM Mobil Injeksi

1. Apakah menyetel RPM sendiri di rumah aman, atau sebaiknya dilakukan oleh mekanik profesional?

Hmm, sebenernya menyetel RPM sendiri di rumah itu agak riskan, sih. Soalnya, meskipun terkesan sederhana, tapi kalau nggak tepat malah bisa bikin masalah baru di mesin.

Bayangin deh, RPM itu ibarat detak jantung mobil. Kalau terlalu rendah, mesin bisa mati mendadak. Kalau terlalu tinggi, boros bensin dan komponen mesin cepet aus.

Mekanik profesional punya alat dan pengetahuan yang tepat untuk nyetel RPM sesuai spesifikasi mobilmu. Mereka juga bisa ngecek komponen lain yang mungkin berpengaruh ke RPM, kayak filter udara atau busi.

Jadi, saran aku sih mending bawa ke bengkel aja. Biaya jasanya nggak seberapa kok dibanding risiko kerusakan mesin kalau kamu salah setel.

2. Bagaimana cara mengetahui apakah ISC mobil saya kotor atau rusak?

Nah, untuk tahu ISC mobilmu kotor atau rusak, perhatiin beberapa tanda ini:

  • RPM nggak stabil saat idle: Misalnya, jarum RPM naik turun nggak beraturan saat mesin lagi langsam, atau mesin malah mati mendadak.
  • Mesin susah distarter: Kalau mesin susah dihidupkan, terutama saat dingin, bisa jadi ISC-nya bermasalah.
  • Suara mesin kasar saat idle: Mesin yang bunyi “brebet-brebet” saat langsam juga bisa jadi indikasi ISC kotor atau rusak.

Kalau kamu ngerasa ada tanda-tanda itu, mending langsung cek ke bengkel aja, biar dicek sama mekanik pakai alat scan. Nanti ketahuan deh, apa cuma kotor atau memang harus ganti ISC.

3. Adakah risiko atau dampak negatif jika RPM mobil disetel terlalu tinggi atau terlalu rendah?

Jelas ada dong! RPM yang nggak pas itu bahaya banget buat mesin.

RPM terlalu tinggi:

  • Boros bensin: Bayangin aja mesin dipaksa kerja lebih keras terus, ya pasti minum bensinnya juga makin banyak.
  • Mesin cepet panas: Komponen mesin jadi lebih cepet aus karena gesekan dan suhu yang tinggi.
    Suara mesin kasar: Suara mesin jadi berisik dan nggak enak didengar.

RPM terlalu rendah:

  • Mesin mudah mati: Tenaga mesin jadi lemah, gampang mati mendadak, apalagi pas lagi macet atau nanjak.
  • AC nggak dingin: Putaran mesin yang rendah bikin kompresor AC nggak bekerja optimal.
  • Getaran mesin berlebih: Getaran mesin terasa lebih kuat dan mengganggu kenyamanan berkendara.

4. Apakah standar RPM mobil injeksi berbeda-beda tergantung jenis atau merek mobilnya?

Betul banget! Standar RPM mobil injeksi itu nggak sama semua, tergantung jenis, merek, tipe mesin, dan tahun pembuatannya.

Misalnya, mobil dengan mesin kecil biasanya punya RPM idle yang lebih tinggi dibanding mobil bermesin besar.

Untuk tahu standar RPM mobilmu yang tepat, kamu bisa cek di buku manual, atau tanya langsung ke bengkel resmi.

5. Selain yang disebutkan di artikel, apa saja faktor lain yang bisa memengaruhi RPM mobil injeksi?

Selain throttle body dan ISC, ada beberapa faktor lain yang bisa bikin RPM mobil injeksi naik turun, nih:

  • Sensor oksigen (O2 sensor): Sensor ini ngukur kadar oksigen di gas buang untuk mengatur campuran bahan bakar dan udara. Kalau sensor ini rusak, RPM bisa jadi nggak stabil.
  • Sensor MAP: Sensor ini ngukur tekanan udara di intake manifold untuk mengatur jumlah bahan bakar yang disemprotkan. Kerusakan sensor MAP juga bisa bikin RPM fluktuatif.
  • EGR valve: Katup EGR berfungsi untuk mengurangi emisi gas buang. Kalau katup ini macet atau bocor, bisa mengganggu kerja mesin dan bikin RPM nggak stabil.
  • Kondisi aki: Aki yang lemah atau soak juga bisa bikin RPM naik turun, lho. Soalnya, aki yang nggak sehat bisa mengganggu sistem kelistrikan mobil, termasuk yang ngatur RPM.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021