6 Perbedaan Kondensor dan Radiator Mobil: Hampir Sama, Beda Fungsinya

Apakah Anda pernah merasa bingung tentang perbedaan kondensor dan radiator dalam mobil Anda? Jangan khawatir, kami akan paparkan perbedaannya!

Banyak pemilik mobil yang masih belum paham tentang perbedaan kedua komponen penting ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang perbedaan kondensor dan radiator mobil.

Pengertian Kondensor dan Radiator

Sebelum kita membahas perbedaannya, mari kita pahami dulu apa itu kondensor dan radiator.

Kondensor adalah komponen pada sistem AC mobil yang berfungsi untuk mendinginkan gas refrigeran yang telah dikompresi oleh kompresor.

Kondensor berbentuk seperti kisi-kisi yang memungkinkan udara luar melewati dan mendinginkan gas tersebut.

Sementara itu, radiator adalah bagian dari sistem pendinginan mesin mobil. Fungsinya adalah untuk mendinginkan cairan coolant yang telah memanaskan mesin.

Radiator juga memiliki bentuk seperti kisi-kisi dan bekerja dengan prinsip yang sama dengan kondensor.

Perbedaan Kondensor dan Radiator Mobil

Agar lebih memahami apa saja perbedaan kondensor dan radiator mobil, berikut beberapa poin perbedaannya:

  1. Fungsi dan Cara Kerja

Kondensor dan radiator memiliki fungsi yang sama, yaitu mendinginkan. Namun, apa yang kedua komponen ini dinginkan dan bagaimana komponennya bekerja adalah apa yang jadi perbedaan kondensor dan radiator.

Kondensor bekerja dengan menerima gas freon panas dari kompresor.

Gas ini kemudian didinginkan oleh udara luar saat melewati kisi-kisi kondensor, dan berubah menjadi cairan yang siap didinginkan lagi oleh evaporator.

Radiator, di sisi lain, menerima cairan coolant panas dari mesin. Cairan ini didinginkan saat melewati kisi-kisi radiator dan kemudian dikembalikan ke mesin dalam keadaan lebih dingin.

  1. Lokasi dan Bentuk

Perbedaan kondensor dan radiator mobil juga dapat dilihat dari lokasi dan bentuk yang berbeda dalam mobil.

Kondensor biasanya terletak di bagian depan mobil, tepat di belakang grill depan. Ini memungkinkan udara luar langsung mengenai kondensor saat mobil bergerak, yang membantu proses pendinginan.

Bentuk kondensor biasanya tipis dan panjang, dengan kisi-kisi yang rapat untuk memaksimalkan pertukaran panas.

Radiator umumnya berada tepat di belakang kondensor. Meskipun demikian, pada beberapa model mobil, radiator bisa berada di samping kondensor.

Bentuk radiator lebih tebal dibandingkan kondensor, dengan kisi-kisi yang lebih lebar. Ini memungkinkan cairan coolant mengalir dengan lebih leluasa dan memaksimalkan proses pendinginan.

  1. Material Pembuatan

Material pembuatan juga menjadi salah satu poin perbedaan kondensor dan radiator.

Kondensor biasanya dibuat dari aluminium atau tembaga, yang keduanya memiliki konduktivitas panas yang baik.

Sementara itu, radiator biasanya dibuat dari kombinasi antara aluminium dan plastik. Bagian tengah radiator (core) biasanya terbuat dari aluminium, sementara tangki di kedua ujungnya terbuat dari plastik.

  1. Peran dalam Sistem Mobil

Bagaimana peran dan kinerja pada sistem mobil juga jadi satu perbedaan kondensor dan radiator mobil.

Kondensor berperan dalam sistem AC mobil. Tanpa kondensor, AC mobil tidak akan bisa menghasilkan udara dingin.

Sementara itu, radiator berperan dalam sistem pendinginan mesin. Tanpa radiator, mesin mobil bisa overheat dan mengalami kerusakan.

  1. Gejala Kerusakan

Gejala kerusakan pada kondensor dan radiator juga berbeda. Jika kondensor rusak, biasanya AC mobil tidak akan bisa menghasilkan udara dingin.

Sementara itu, jika radiator rusak, mesin mobil bisa overheat dan lampu indikator temperatur mesin akan menyala.

  1. Perawatan

Perbedaan kondensor dan radiator juga dapat dilihat dari beberapa perbedaan perawatannya, terutama terkait dengan bagaimana mereka beroperasi dan apa yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Kondensor memerlukan aliran udara yang baik untuk berfungsi dengan efisien.

Oleh karena itu, perawatan rutin kondensor melibatkan pembersihan kisi-kisi kondensor dari debu dan kotoran yang dapat menghalangi aliran udara.

Selain itu, kondensor juga harus diperiksa secara berkala untuk kebocoran refrigeran. Jika terjadi kebocoran, kondensor harus diperbaiki atau diganti.

Baca Juga: Rentan Bermasalah, Intip Cara Merawat Kondensor AC Mobil

Radiator memerlukan aliran coolant yang baik untuk berfungsi dengan efisien. Oleh karena itu, perawatan radiator melibatkan pemeriksaan dan penggantian coolant secara berkala.

Coolant harus diganti setiap beberapa tahun sekali atau sesuai rekomendasi pabrikan mobil. Selain itu, radiator juga harus diperiksa untuk kebocoran coolant. Jika terjadi kebocoran, radiator harus diperbaiki atau diganti.

FAQ Perbedaan Kondensor dan Radiator Mobil

1. Berapa kisaran biaya penggantian kondensor dan radiator mobil?

Mengenai biaya ganti kondensor dan radiator, itu sih variatif banget ya, tergantung jenis mobil, merek sparepart, dan bengkel tempat kamu ganti. Tapi secara umum, kondensor itu lebih mahal daripada radiator.

Untuk kondensor, kisaran harganya bisa mulai dari Rp1 juta sampai Rp5 juta, sementara radiator mungkin sekitar Rp500 ribu sampai Rp2 juta. Mending kamu tanya langsung ke bengkel aja deh buat dapetin estimasi harga yang lebih akurat, sekaligus bisa konsultasi merek sparepart yang paling cocok buat mobil kamu.

2. Apakah ada perbedaan perawatan kondensor dan radiator untuk jenis mobil tertentu, misalnya mobil listrik atau mobil hybrid?

Untuk perawatan kondensor dan radiator, sebenarnya prinsipnya sama aja sih untuk semua jenis mobil, termasuk mobil listrik dan mobil hybrid. Intinya jaga kebersihannya dan pastikan nggak ada kebocoran.

Cuma memang, di mobil listrik dan mobil hybrid, kamu juga perlu perhatiin sistem pendingin baterainya, karena sistem ini terintegrasi dengan sistem pendingin mesin. Jadi, pastikan kamu service mobil kamu secara berkala di bengkel resmi atau bengkel yang udah berpengalaman nangani mobil listrik atau mobil hybrid.

3. Bagaimana cara membersihkan kisi-kisi kondensor dan radiator yang benar agar tidak merusak komponen?

Membersihkan kisi-kisi kondensor dan radiator itu gampang kok, tapi memang harus hati-hati biar nggak merusak komponennya. Pertama, siram dulu kisi-kisi dengan air bersih untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel.

Setelah itu, kamu bisa pakai sikat halus atau kuas untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang masih menempel. Hindari pakai sikat kawat atau alat yang tajam ya, karena bisa merusak kisi-kisi atau sirip-sirip radiator. Terakhir, bilas lagi dengan air bersih dan keringkan dengan lap.

4. Apa saja merek kondensor dan radiator yang direkomendasikan?

Kalau kamu bingung mau pilih merek kondensor dan radiator apa, kamu bisa coba merk-merk ternama kayak Denso, Valeo, atau Nissens. Merek-merek ini udah terkenal kualitasnya dan banyak dipakai di mobil-mobil keluaran pabrik.

Tapi sebelum beli, pastikan kamu pilih tipe kondensor dan radiator yang sesuai dengan mobil kamu ya. Kamu bisa konsultasi ke bengkel atau toko sparepart untuk dapetin rekomendasi yang tepat.

5. Selain kerusakan pada kondensor dan radiator, apa saja faktor lain yang bisa menyebabkan AC mobil tidak dingin dan mesin mobil overheat?

Selain kondensor dan radiator, masih banyak lagi nih faktor yang bikin AC mobil nggak dingin dan mesin overheat. Misalnya, bisa karena freon AC habis, kompresor AC rusak, atau ada kebocoran di sistem AC.

Untuk mesin overheat, bisa juga disebabkan oleh water pump yang rusak, thermostat yang macet, atau kipas pendingin yang nggak berfungsi. Makanya, kalau AC mobil kamu nggak dingin atau mesin mobil kamu overheat, sebaiknya langsung dibawa ke bengkel untuk dicek secara menyeluruh ya.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021