Mobil Matic Suka Jedug, Ini Penyebab dan Solusi Jitunya!

Apakah kamu sering merasa gak nyaman saat mobil matic suka jedug saat berpindah gigi?

Jangan khawatir, kamu gak sendirian, kok.

Masalah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari oli transmisi kotor hingga komponen transmisi yang aus.

Dalam artikel ini, kami akan membahas penyebab dan solusi untuk masalah mobil matic suka jedug agar Anda dapat kembali menikmati perjalanan tanpa hambatan.

Penyebab Mobil Matic Suka Jedug dan Cara Mengatasinya

Bisa terjadi karena beberapa faktor, ini beberapa penyebab mobil matic suka jedug dan bagaimana cara jitu untuk mengatasinya:

  1. Oli Transmisi Kotor

Kotoran dan partikel kecil bisa terakumulasi dalam oli transmisi seiring berjalannya waktu, menyebabkan gesekan yang tidak diinginkan dalam sistem transmisi.

Hal ini dapat mengakibatkan perpindahan gigi yang kasar dan menyebabkan mobil matic suka jedug atau terasa ‘nyentak’.

Oli transmisi yang kotor juga dapat menyebabkan pelumasan yang tidak efektif pada komponen transmisi, yang pada akhirnya mengganggu performa keseluruhan sistem.

Untuk mengatasi masalah ini, perawatan rutin seperti penggantian oli transmisi secara berkala sangat dianjurkan.

Flushing sistem transmisi dan mengganti filter transmisi secara teratur juga dapat membantu mencegah terjadinya jedug pada mobil matic kamu.

  1. Komponen Transmisi Aus

Komponen transmisi yang aus, seperti kopling dan kanvas kopling, dapat menyebabkan mobil matic suka jedug saat terjadi perpindahan gigi.

Ausnya komponen ini dapat mengganggu proses perpindahan gigi yang mulus, menghasilkan sensasi jedug yang tidak nyaman.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pemeriksaan menyeluruh terhadap komponen transmisi dan jika ditemukan aus atau kerusakan, penggantian atau perbaikan segera diperlukan.

Overhaul transmisi mungkin diperlukan untuk memastikan semua komponen dalam kondisi optimal dan mencegah terjadinya jedug pada mobil matic Anda.

Tapi kalau komponennya belum mengalami kerusakan yang parah, Matic Jet Clean bisa kamu pertimbangkan untuk atasi masalah ini.

Baca Juga: Apa Itu Overhaul Mobil? Simak Ulasan Lengkapnya

  1. Seal-seal Matik Keras

Seal-seal yang keras atau getas akibat penuaan juga bisa menyebabkan kebocoran pada sistem transmisi, yang selanjutnya  dapat mengakibatkan mobil matic suka jedug.

Kondisi seal-seal yang tidak optimal mengganggu tekanan dan aliran oli transmisi, menyebabkan perpindahan gigi yang tidak stabil dan kasar.

Untuk mengatasi masalah ini, perawatan preventif seperti penggantian seal-seal secara berkala sangat penting.

Memeriksa dan mengganti seal-seal yang sudah tidak efektif dapat membantu menjaga sistem transmisi mobil matic kamu agar beroperasi dengan lancar dan mencegah terjadinya jedug.

  1. Kerusakan pada Selenoid Matik

Selenoid matik yang mengalami kerusakan dapat mengganggu proses perpindahan gigi pada mobil matic, menyebabkan masalah mobil matic jedug yang tidak diinginkan.

Selenoid adalah bagian penting dari sistem transmisi otomatis yang mengatur aliran oli transmisi dan menggerakkan komponen-komponen penting lainnya.

Jika terdapat kerusakan pada solenoid, seperti masalah elektrik atau mekanis, hal ini dapat mengganggu fungsi normal dari sistem transmisi, yang dapat menyebabkan jedug saat mobil berpindah gigi.

Pemeriksaan rutin oleh mekanik profesional dengan menggunakan alat scan diperlukan untuk mendeteksi dan mengatasi masalah ini.

Perbaikan atau penggantian solenoid yang rusak dapat membantu memulihkan performa transmisi mobil matic dan menghindari terjadinya jedug di masa mendatang.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Performa Mobil Matic Agar Lebih Bertenaga

  1. Kerusakan pada Kelistrikan

Kerusakan pada sistem kelistrikan mobil, seperti kabel yang digigit tikus atau koneksi yang longgar, dapat menyebabkan gangguan dalam operasi transmisi otomatis.

Ketidakstabilan dalam aliran listrik dapat mengganggu fungsi solenoid dan sensor-sensor transmisi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah mobil matic jedug saat mobil berpindah gigi.

Untuk mengatasi masalah ini, perawatan yang tepat pada sistem kelistrikan mobil sangat diperlukan.

Pemeriksaan rutin dan perbaikan segera pada kabel atau komponen kelistrikan yang rusak dapat membantu menjaga performa transmisi mobil matic kamu tetap optimal dan mencegah terjadinya masalah seperti jedug.

  1. Filter Transmisi Tersumbat, Katup Transmisi Rusak, atau Akumulator Lemah

Filter transmisi yang tersumbat, katup transmisi yang rusak, atau akumulator yang lemah juga dapat menjadi penyebab mobil matic suka jedug.

Filter transmisi yang tersumbat mengganggu aliran oli transmisi, sementara katup transmisi yang rusak atau akumulator yang lemah dapat mengakibatkan perpindahan gigi yang tidak stabil.

Untuk mengatasi masalah ini, perawatan rutin dan penggantian komponen yang rusak atau aus diperlukan.

Pemeriksaan teratur oleh mekanik profesional akan membantu mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah terjadinya jedug pada mobil matic kamu.

  1. Hidrolik Rusak, Torque Converter, atau Selenoid yang Kotor

Kerusakan pada komponen seperti hidrolik, torque converter, atau selenoid juga dapat menyebabkan mobil matic suka jedug saat berpindah gigi.

Hidrolik yang rusak dapat mengganggu tekanan oli transmisi, sedangkan torque converter yang aus atau selenoid yang kotor dapat mengganggu aliran oli transmisi atau fungsi solenoid.

Untuk mengatasi masalah ini, pemeriksaan menyeluruh oleh mekanik yang terampil diperlukan.

Perbaikan atau penggantian komponen yang rusak atau aus akan membantu memulihkan performa transmisi mobil matic dan menghindari terjadinya jedug di masa mendatang.

Pembersihan melalui paket Matic Jet Clean adalah pilihan yang paling pas dalam bersihkan selenoid yang kotor.

Dengan menggunakan mesin khusus, selenoid akan dibersihkan dengan sensasi bersih seperti ‘disikat’ tanpa harus disikat langsung yang takutnya akan merusak komponen selenoidnya.

Jadi dengan metode khusus dari paket Matic Jet Clean, pembersihan selenoidnya akan jauh lebih aman dan bebas dari kerusakan.

Tertarik untuk coba? Kamu bisa langsung klik tombol reservasi di bawah ini!

FAQ seputar Masalah Mobil Matic Suka Jedug

1. Seberapa sering seharusnya saya mengganti oli transmisi untuk mencegah masalah “jedug”?

Jawaban:

Interval penggantian oli transmisi bisa bervariasi tergantung jenis mobil, kondisi pemakaian, dan jenis oli yang digunakan.

Namun, secara umum disarankan untuk mengganti oli transmisi setiap 40.000 – 60.000 kilometer atau setiap 2 tahun, mana yang lebih dulu tercapai.

Jika mobil sering digunakan dalam kondisi berat seperti sering macet atau membawa beban berat, interval penggantian oli mungkin perlu lebih cepat.

Selalu konsultasikan dengan buku manual pemilik kendaraan atau mekanik terpercaya untuk rekomendasi yang lebih spesifik untuk mobil kamu.

2. Apa saja gejala awal yang harus saya perhatikan untuk mendeteksi komponen transmisi yang mulai aus sebelum terjadi “jedug”?

Jawaban:

Beberapa gejala awal yang perlu diperhatikan antara lain:

    • Perpindahan gigi terasa kasar atau lambat.
    • Muncul suara dengung atau gemuruh dari transmisi.
    • Terjadi selip pada transmisi, terutama saat akselerasi.
    • Muncul bau terbakar dari transmisi.
    • Adanya kebocoran oli transmisi.

Jika kamu mengalami salah satu dari gejala tersebut, segera periksakan mobil kamu ke bengkel untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

3. Apakah ada cara untuk memperpanjang umur seal-seal matik agar tidak cepat keras dan getas?

Jawaban:

Meskipun tidak ada cara untuk sepenuhnya mencegah penuaan seal, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk memperpanjang umurnya:

    • Pastikan oli transmisi selalu dalam kondisi baik dan diganti secara berkala. Oli yang kotor atau terdegradasi dapat mempercepat kerusakan seal.
    • Hindari penggunaan mobil secara berlebihan dalam kondisi ekstrem, seperti suhu yang sangat tinggi atau rendah.
    • Parkir mobil di tempat yang teduh untuk menghindari paparan sinar matahari langsung yang dapat mempercepat penuaan seal.
    • Periksakan kondisi seal-seal matik secara berkala oleh mekanik dan gantilah jika sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

4. Bagaimana saya bisa mengetahui apakah masalah “jedug” disebabkan oleh kerusakan solenoid atau masalah kelistrikan lainnya?

Jawaban:

Membedakan antara kerusakan solenoid dan masalah kelistrikan lainnya bisa cukup sulit dan biasanya memerlukan bantuan mekanik profesional. Namun, beberapa petunjuk yang bisa diperhatikan antara lain:

Jika masalah “jedug” terjadi secara konsisten pada gigi tertentu atau saat melakukan manuver tertentu, kemungkinan besar penyebabnya adalah kerusakan solenoid yang terkait dengan gigi atau manuver tersebut.

Jika masalah “jedug” terjadi secara acak dan tidak konsisten, atau disertai dengan gejala kelistrikan lainnya seperti lampu indikator yang berkedip-kedip atau masalah pada sistem elektronik mobil lainnya, kemungkinan besar penyebabnya adalah masalah kelistrikan umum.

5. Apakah ada cara untuk membersihkan filter transmisi sendiri, atau harus selalu dilakukan oleh mekanik?

Jawaban:

Membersihkan filter transmisi sendiri bisa cukup rumit dan memerlukan pengetahuan tentang sistem transmisi mobil kamu.

Jika kamu tidak yakin dengan kemampuan kamu, lebih baik serahkan pekerjaan ini kepada mekanik profesional.
Kesalahan dalam membersihkan filter transmisi dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi dan menimbulkan biaya perbaikan yang lebih besar.

Namun, jika kamu memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup, kamu dapat mencoba membersihkan filter transmisi sendiri dengan mengikuti panduan yang tepat dan menggunakan alat yang sesuai.

Pastikan untuk berkonsultasi dengan buku manual pemilik kendaraan atau sumber informasi terpercaya lainnya sebelum mencoba membersihkan filter transmisi sendiri.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021