service ac mobil

Ini Waktu Kapan Harus Ganti Tutup Radiator Mobil yang Baru

Ini Waktu Kapan Harus Ganti Tutup Radiator Mobil yang Baru

Masih bingung kapan harus ganti tutup radiator mobil?

Memiliki fungsi yang krusial, tutup radiator berguna untuk menjaga tekanan dan kevakuman di dalam radiator, serta mencegah kebocoran air radiator.

Kalau tutup radiator mobil rusak, hal ini bisa menyebabkan berbagai masalah pada mesin.

Yuk, cari tahu kapan harus ganti tutup radiator mobil, apa efek buruk tutup radiator mobil rusak, sampai kriteria memilih tutup radiator yang tepat di bawah ini!

Kapan Waktu Ganti Tutup Radiator Mobil?

Tidak ada patokan resmi kapan harus ganti tutup radiator mobil .

Beberapa pabrikan mobil merekomendasikan untuk ganti tutup radiator mobil setiap 40.000 kilometer atau 2 tahun, tergantung mana yang lebih dahulu tercapai.

Namun, tanda-tanda kerusakan tutup radiator dapat muncul kapan saja.

Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tutup radiator secara berkala untuk memastikan kondisinya masih baik.

Berikut adalah beberapa tanda-tanda kerusakan tutup radiator yang harus diperhatikan saat ganti tutup radiator mobil:

Reservasi Sekarang

Halo Domo Lovers 👋, reservasi sekarang juga untuk mendapatkan promo menarik dari kami,
cs kami akan membalas secepat mungkin ❤️

  1. Kondisi Karet-karet Seal Sudah Getas

Karet-karet seal pada tutup radiator berfungsi untuk mencegah kebocoran air radiator.

Seal ini bekerja sebagai penghalang antara cairan radiator dan lingkungan luar, memastikan bahwa cairan tetap berada dalam sistem pendingin.

Seiring waktu, karet-karet ini dapat mengalami keausan akibat paparan panas dan tekanan yang terus-menerus.

Ketika karet seal sudah getas, mereka kehilangan elastisitasnya dan menjadi retak atau pecah-pecah.

Hal ini menyebabkan air radiator bocor keluar dari sistem, yang dapat mengakibatkan penurunan volume cairan pendingin secara drastis.

Akibatnya, mesin bisa mengalami overheating karena kekurangan cairan yang dibutuhkan untuk menjaga suhu optimal.

  1. Tekanan Radiator Tidak Stabil

Tutup radiator memiliki dua katup, yaitu katup tekanan tinggi dan katup vakum.

Katup tekanan tinggi berfungsi untuk membuka saat tekanan di dalam radiator terlalu tinggi, sedangkan katup vakum berfungsi untuk membuka saat tekanan di dalam radiator terlalu rendah.

Jika salah satu katup ini tidak berfungsi dengan baik, maka tekanan radiator akan tidak stabil dan dapat menyebabkan berbagai masalah pada mesin.

  1. Air Radiator Sering Habis

Jika Anda sering menemukan air radiator berkurang meskipun sudah diisi ulang secara berkala, ini bisa menjadi indikasi bahwa tutup radiator mengalami kebocoran dan harus ganti tutup radiator mobil.

Kebocoran pada tutup radiator memungkinkan cairan radiator menguap atau bocor keluar dari sistem, mengurangi volume cairan yang tersedia untuk pendinginan mesin.

Ketika air radiator sering cepat habis, ini bukan hanya masalah mengisi ulang cairan lebih sering, tetapi juga indikasi potensi kerusakan lebih besar pada sistem pendingin atau mesin.

Jika tidak segera diatasi, mesin yang kekurangan cairan pendingin akan lebih mudah mengalami overheating, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen internal mesin.

  1. Mesin Sering Mengalami Overheating

Overheating adalah kondisi di mana suhu mesin melebihi batas aman yang ditentukan oleh pabrikan.

Salah satu penyebab utama overheating adalah tutup radiator yang rusak.

Ketika tutup radiator tidak dapat menjaga tekanan dan kevakuman dengan baik, sistem pendingin tidak dapat berfungsi optimal.

Ini berarti cairan pendingin tidak dapat bersirkulasi dengan benar untuk menyerap dan membuang panas dari mesin.

Overheating yang terjadi berulang kali dapat merusak komponen mesin seperti gasket, piston, dan bahkan menyebabkan keretakan pada blok mesin.

Mengatasi masalah tutup radiator yang rusakdengan ganti tutup radiator mobil yang barudapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga performa mesin tetap optimal.

  1. Terdapat Karat pada Tutup Radiator

Karat pada tutup radiator adalah tanda bahwa tutup tersebut telah mengalami kerusakan atau korosi dan harus ganti tutup radiator mobil.

Karat dapat terbentuk akibat kelembaban atau kebocoran kecil yang tidak segera ditangani.

Ketika karat muncul pada tutup radiator, ini bisa mengganggu fungsi katup-katup di dalamnya, sehingga tidak dapat membuka atau menutup dengan benar.

Karat juga dapat menyebabkan kebocoran air radiator, memperburuk masalah pendinginan.

Selain itu, partikel karat yang terlepas dapat menyumbat saluran-saluran dalam sistem pendingin, mengurangi efisiensi pendinginan dan berpotensi menyebabkan overheating.

Oleh karena itu, penting untuk segera ganti tutup radiator mobil yang berkarat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem pendingin dan mesin mobil Anda.

Baca Juga: Kapan Harus Servis Radiator Mobil

Efek Buruk Tutup Radiator Mobil Rusak

Ini beberapa efek buruk yang ditimbulkan kalau tutup radiator mobil yang rusak dibiarkan begitu saja tanpa diganti:

  1. Overheating

Salah satu efek paling berbahaya dari tutup radiator rusak adalah overheating atau mesin panas berlebih.

Tutup radiator yang berfungsi optimal membantu menjaga tekanan dan suhu ideal di dalam sistem pendingin.

Bila tutup radiator rusak, tekanan dan suhu menjadi tidak terkontrol, menyebabkan air radiator mendidih dan uap panas terperangkap.

Hal ini dapat mengakibatkan:

  • Performa mesin menurun drastis, terasa seperti tertahan saat akselerasi.
  • Panas berlebih dapat merusak gasket, piston, dan komponen mesin lainnya, berujung pada biaya perbaikan besar.
  • Pada kasus ekstrem, overheating dapat menyebabkan “mesin jebol”, kondisi yang sangat fatal dan membutuhkan perombakan total mesin.
  1. Kebocoran Air Radiator

Tutup radiator yang rusak juga rentan bocor, memungkinkan air radiator keluar dan berkurang.

Hal ini menyebabkan:

  • Permukaan air radiator berkurang. Perlu sering mengisi ulang air radiator, merepotkan dan membuang waktu.
  • Kebocoran air radiator dapat menyebabkan genangan di bawah mobil, menimbulkan korosi pada komponen mobil lain.
  • Dengan berkurangnya air radiator, kemampuan pendinginan mesin menurun, menyebabkan mesin cepat panas dan meningkatkan risiko overheating.
  • Kebocoran air radiator yang menetes ke mesin dapat memicu karat, merusak komponen mesin dan mengganggu performanya.
  1. Tekanan Radiator Tidak Stabil

Tutup radiator memiliki dua katup penting: katup tekanan tinggi dan katup vakum.

Bila salah satu katup ini tidak berfungsi dengan baik, tekanan radiator menjadi tidak stabil, bagaikan badai di dalam sistem pendingin.

Hal ini dapat mengakibatkan:

  • Tekanan yang tidak stabil dapat menekan selang radiator secara berlebihan, membuatnya bocor dan menyemprotkan air radiator.
  • Tekanan yang tidak stabil juga dapat mengganggu aliran air radiator, menyebabkan mesin tidak terdinginkan dengan sempurna dan berujung pada overheating.
  • Tekanan berlebih dapat melemahkan pompa air radiator, membuatnya tidak mampu mengalirkan air radiator dengan optimal.
  1. Karat pada Komponen Sistem Pendingin

Bila tutup radiator rusak dan bocor, air radiator yang menetes dapat menggenangi komponen lain dalam sistem pendingin.

Hal ini memicu karat, yang dapat menyebabkan:

  • Karat dapat menyumbat saluran-saluran air radiator dan komponen lainnya, mengganggu aliran air radiator dan menurunkan kemampuan pendinginan mesin.
  • Penyumbatan akibat karat memperparah risiko overheating, karena air radiator tidak dapat mengalir dengan lancar.
  • Karat dapat merusak komponen sistem pendingin lainnya, seperti pompa air radiator, thermostat, dan kipas radiator, yang membutuhkan biaya besar untuk diperbaiki.

Baca Juga: Masalah yang Menjadi Tanda Radiator Mobil Bermasalah

Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan saat Memilih Tutup Radiator Mobil

Agar tak salah pilih saat ingin ganti tutup radiator mobil, ini beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:

  1. Kode pada Tutup Radiator

Tutup radiator bukan hanya penutup biasa.

Selain menutup lubang pengisian coolant, komponen ini juga menjaga tekanan ideal dalam sistem pendingin mesin.

Pada bagian atas tutup, Anda akan menemukan kode tutup radiator mobil dalam bentuk angka-angka seperti 0.9, 1.1, dan 1.2.

Angka ini menunjukkan batas tekanan pressure valve yang dapat diatur oleh tutup radiator.

Tekanan yang stabil membantu meningkatkan titik didih air, mencegah kebocoran, dan memastikan pendinginan yang efisien.

  1. Cara Kerja Tutup Radiator

Tutup radiator mengatur tekanan dalam sistem pendingin agar tetap seimbang.

Jika tekanan terlalu tinggi, tutup akan membuka katupnya dan membuang tekanan ke reservoir tank radiator.

Sebaliknya, jika tekanan rendah, tutup akan membuka vacuum valve untuk mengisap air dari reservoir tank radiator dan menjaga tekanan ideal.

Jika Anda menemukan tanda-tanda kerusakan tutup radiator, maka sebaiknya segera ganti tutup radiator mobil dengan yang baru.

Anda dapat membeli tutup radiator baru di bengkel mobil atau toko onderdil.

Pastikan memilih tutup radiator yang sesuai dengan spesifikasi mobil Anda agar sistem pendingin berfungsi optimal.

Memastikan kondisi tutup radiator tetap baik adalah langkah penting untuk menjaga performa dan umur panjang mesin mobil Anda.

Dengan memahami kapan harus ganti tutup radiator mobil, serta mengenali tanda-tanda kerusakannya, Anda dapat mencegah berbagai masalah serius yang dapat merusak mesin.

Selain itu, memilih tutup radiator yang tepat dan melakukan pemeriksaan rutin akan memastikan sistem pendingin mobil berfungsi dengan baik, menjaga suhu mesin tetap stabil dan mencegah overheating.

Tetaplah waspada dan lakukan perawatan berkala untuk menghindari kerusakan yang lebih besar di kemudian hari.

Untuk perawatan mobil secara berkala, Anda bisa percayakan pada Dokter Mobil!

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Hubungi CS Sekarang

Ditinjau oleh team teknisi

Penulis Sejak Sept 2021

Dokter Mobil | Bengkel Mobil Terdekat - Spesialis Upgrade Performance - Logo