service ac mobil

Penyebab Kepala Silinder Retak hingga Solusinya

Penyebab Kepala Silinder Retak hingga Solusinya

Mesin mobilmu bermasalah dan setelah dicek ternyata masalahnya karena kepala silinder retak?

Fungsi kepala silinder sebagai penutup silinder dan ruang bakar membuatnya berperan penting dalam proses pembakaran bahan bakar.

Kepala silinder yang retak bisa menjadi masalah besar, menyebabkan berbagai gangguan pada performa mesin.

Artikel ini akan membahas secara rinci tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasi kepala silinder retak pada mesin mobil.

Penyebab Kepala Silinder Retak

Inilah beberapa penyebab kepala silinder retak:

  1. Overheating

Panas berlebih atau overheating adalah penyebab utama retaknya kepala silinder.

Mesin mobil menghasilkan panas yang tinggi selama beroperasi, dan jika sistem pendingin tidak berfungsi dengan baik, panas tersebut bisa menjadi berlebihan.

Jika radiator tersumbat atau kipas pendingin tidak berfungsi, mesin tidak akan mendapatkan pendinginan yang memadai.

Adapun thermostat yang macet bisa menyebabkan aliran cairan pendingin terhenti, mengakibatkan panas berlebih.

Reservasi Sekarang

Halo Domo Lovers 👋, reservasi sekarang juga untuk mendapatkan promo menarik dari kami,
cs kami akan membalas secepat mungkin ❤️

Selain itu, kebocoran pada selang atau radiator bisa mengurangi jumlah cairan pendingin yang tersedia, menyebabkan mesin overheat.

  1. Perubahan Suhu Ekstrem

Perubahan suhu yang drastis dan cepat juga bisa menyebabkan kepala silinder retak.

Ketika mesin yang sangat panas terkena air dingin, logam pada kepala silinder mengalami pemuaian dan penyusutan mendadak.

Mencuci mesin yang panas dengan air dingin bisa menyebabkan retakan karena perubahan suhu yang tiba-tiba.

Mobil yang terkena suhu ekstrem, seperti pindah dari lingkungan sangat panas ke sangat dingin dalam waktu singkat, juga berisiko mengalami keretakan pada kepala silinder.

  1. Kualitas Material yang Buruk

Kualitas material kepala silinder berpengaruh besar juga terhadap ketahanannya.

Kepala silinder yang terbuat dari material berkualitas rendah lebih rentan terhadap keretakan.

Proses produksi yang tidak sempurna bisa meninggalkan cacat pada material kepala silinder dan menyebabkan kualitasnya buruk.

Selain itu, penggunaan bahan yang tidak tahan terhadap suhu tinggi akan memperbesar risiko keretakan akibat panas berlebih.

  1. Tekanan Berlebih

Tekanan berlebih di dalam ruang bakar juga dapat menyebabkan retakan pada kepala silinder.

Tekanan yang terlalu tinggi bisa berasal dari beberapa sumber:

  • Kompresi yang Terlalu Tinggi: Modifikasi mesin untuk meningkatkan performa bisa menyebabkan tekanan kompresi yang berlebihan.
  • Detonasi yang Tidak Terkendali: Ketika campuran bahan bakar dan udara meledak secara tidak terkendali, tekanan yang dihasilkan bisa merusak kepala silinder.

Gejala Kepala Silinder Retak

Inilah beberapa gejala kepala silinder retak yang bisa kamu cek:

  1. Overheating yang Berulang

Jika mesin mobil sering mengalami overheating meskipun sistem pendingin berfungsi dengan baik, hal ini bisa menjadi indikasi adanya retakan pada kepala silinder.

Overheating yang terjadi secara berulang dan tidak dapat diatasi dengan perbaikan pada sistem pendingin biasanya mengindikasikan masalah yang lebih serius.

Suhu mesin yang naik dengan cepat tanpa alasan yang jelas juga bisa menjadi tanda adanya retakan pada kepala silinder.

  1. Cairan Coolant Radiator dan Oli Bercampur

Salah satu gejala kepala silinder retak adalah adanya campuran antara cairan coolant radiator dan oli mesin.

Kepala silinder retak dapat menyebabkan kedua cairan tersebut bercampur.

Oli yang bercampur dengan cairan coolant radiator akan terlihat berwarna coklat susu.

Lalu, cairan pendingin yang terus berkurang tanpa adanya kebocoran eksternal bisa menandakan cairan tersebut masuk ke dalam mesin melalui retakan di kepala silinder.

  1. Asap Putih dari Knalpot

Asap putih yang keluar dari knalpot bisa menjadi tanda bahwa cairan coolant radiator masuk ke ruang bakar melalui retakan pada kepala silinder.

Cairan coolant radiator yang terbakar akan menghasilkan asap putih dengan bau manis yang khas.

Asap putih yang terus-menerus keluar bahkan setelah mesin mencapai suhu operasi normal bisa jadi mengindikasikan adanya kebocoran cairan coolant radiator ke ruang bakar.

  1. Penurunan Performa Mesin

Kepala silinder retak dapat menyebabkan kebocoran kompresi yang mengakibatkan penurunan performa mesin.

Gejalanya, kamu mungkin merasakan mesin kehilangan tenaga atau berjalan tidak stabil.

Kepala silinder retak ini juga bisa menyebabkan mesin bergetar lebih kuat dari biasanya.

  1. Kebocoran Eksternal

Kepala silinder retak bisa menyebabkan kebocoran cairan pendingin atau oli ke luar mesin.

Periksa apakah ada tetesan cairan di sekitar kepala silinder.

Bercak oli atau cairan coolant radiator yang mengering pada blok mesin bisa menandakan adanya kebocoran dari kepala silinder.

Baca Juga: Penyebab Oli Mobil Menetes dan Cara Memperbaikinya

Cara Mengatasi Kepala Silinder Retak

Jika kamu menduga adanya retakan pada kepala silinder, segera lakukan tindakan perbaikan.

Ini beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Inspeksi dan Diagnosa

Langkah pertama adalah melakukan inspeksi visual untuk mencari tanda-tanda retakan.

Mekanik juga bisa menggunakan alat khusus seperti tester tekanan untuk mendeteksi kebocoran.

Periksa secara visual kepala silinder dan blok mesin untuk mencari tanda-tanda retakan atau kebocoran.

Menggunakan alat tester tekanan juga bisa mendeteksi kebocoran pada sistem pendingin atau ruang bakar.

  1. Perbaikan atau Penggantian Kepala Silinder

Tergantung pada tingkat kerusakannya, kepala silinder yang retak bisa diperbaiki atau diganti.

Untuk retakan kecil, perbaikan dengan welding bisa menjadi solusi.

Proses ini melibatkan pengelasan logam untuk menutup retakan.

Selain itu, penggunaan sealant khusus bisa membantu menutup retakan kecil pada kepala silinder.

Sedangkan jika retakan terlalu besar atau pada area yang vital, penggantian kepala silinder adalah solusi yang lebih aman.

  1. Pengecekan Sistem Pendingin

Pastikan sistem pendingin bekerja dengan baik untuk mencegah overheating di masa mendatang.

Periksa kondisi radiator, pastikan tidak ada sumbatan atau kebocoran.

Pastikan juga pompa air berfungsi dengan baik dan sirkulasi cairan pendingin optimal.

Selain itu, periksa dan ganti thermostat jika ditemukan kerusakan.

  1. Penggunaan Material Berkualitas

Ketika mengganti kepala silinder, pastikan menggunakan material yang berkualitas tinggi untuk menghindari masalah serupa di masa mendatang.

Menggunakan kepala silinder yang diproduksi oleh pabrikan asli atau OEM (Original Equipment Manufacturer) biasanya lebih andal.

Selain itu, pilih kepala silinder yang terbuat dari material tahan panas dan memiliki ketahanan terhadap stres termal.

  1. Pemeliharaan Rutin

Lakukan pemeliharaan rutin untuk menghindari overheating dan masalah lainnya.

Pastikan level cairan pendingin selalu cukup dan tidak ada kebocoran.

Selain itu, lakukan inspeksi rutin pada sistem pendingin dan komponen mesin lainnya untuk mendeteksi masalah sebelum menjadi serius.

Kemudian gantilah oli mesin sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga kualitas pelumasan.

Soal ganti oli mesin, untuk hasil lebih maksimal kamu wajib coba ganti oli “Cuci Darah” di Dokter Mobil.

Menggunakan mesin khusus dan cairan berformulasi khusus, oli mesin yang lama akan disedot keluar sampai bersih tuntas hingga 99,9%.

Sehingga oli baru yang masuk ke tangki oli akan bebas dari kontaminasi oli lama dan performanya bisa lebih maksimal.

Kalau kamu mau coba ganti oli mesin cara baru dengan “Cuci Darah” di Dokter Mobil, kamu bisa langsung klik tombol reservasi di bawah ini!

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Hubungi CS Sekarang

Ditinjau oleh team teknisi

Penulis Sejak Sept 2021

Dokter Mobil | Bengkel Mobil Terdekat - Spesialis Upgrade Performance - Logo