service ac mobil

5 Jenis Bahan Bakar Mobil Diesel yang Umum Digunakan

Jenis Bahan Bakar Mobil Diesel yang Umum Digunakan

Kamu pengguna mobil diesel dan ingin tahu jenis bahan bakar mobil diesel yang tepat buat mobilmu?

Pilihan bahan bakar tidak hanya mempengaruhi performa mobil, tetapi juga berdampak pada emisi dan lingkungan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis bahan bakar mobil diesel yang tersedia, kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta bagaimana memilih bahan bakar yang tepat untuk mobil diesel-mu.

Jenis Bahan Bakar Mobil Diesel

Ini beberapa jenis bahan bakar mobil diesel yang lumrah digunakan:

  1. Solar (Diesel Konvensional)

Solar, atau yang banyak disebut diesel konvensional, merupakan jenis bahan bakar mobil diesel yang paling umum digunakan.

Solar diproduksi melalui proses distilasi fraksional minyak bumi, yang mana komponen hidrokarbon dengan titik didih tertentu dipisahkan.

Solar memiliki sifat pembakaran yang baik dan menghasilkan energi yang cukup besar, menjadikannya pilihan yang andal untuk mesin diesel.

Tapi, solar juga memiliki beberapa kekurangan.

Salah satunya adalah kandungan sulfur yang relatif tinggi, yang dapat menghasilkan emisi sulfur dioksida (SO2) yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Reservasi Sekarang

Halo Domo Lovers 👋, reservasi sekarang juga untuk mendapatkan promo menarik dari kami,
cs kami akan membalas secepat mungkin ❤️

Selain itu, pembakaran solar juga menghasilkan partikel-partikel kecil (PM) yang dapat mencemari udara dan menyebabkan masalah pernapasan.

  1. Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar mesin diesel alternatif yang terbuat dari minyak nabati atau lemak hewani.

Biodiesel dapat digunakan sebagai pengganti solar atau dicampur dengan solar dalam berbagai proporsi (misalnya, B20, yang mengandung 20% biodiesel dan 80% solar).

Biodiesel memiliki beberapa keunggulan dibandingkan solar.

Pertama, biodiesel bersifat terbarukan karena berasal dari sumber daya hayati yang dapat diperbarui.

Kedua, biodiesel menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan solar, karena karbon dioksida yang dilepaskan selama pembakaran biodiesel dianggap netral karbon, karena diserap oleh tanaman selama pertumbuhannya.

Ketiga, biodiesel memiliki sifat pelumasan yang lebih baik daripada solar, yang dapat membantu memperpanjang umur mesin diesel.

Tapi, biodiesel juga memiliki beberapa kekurangan.

Salah satunya adalah stabilitas oksidatif yang lebih rendah dibandingkan solar, yang berarti biodiesel lebih mudah terdegradasi jika disimpan dalam waktu lama.

Selain itu, produksi biodiesel dalam skala besar dapat bersaing dengan produksi pangan, sehingga perlu dipertimbangkan dampaknya terhadap ketahanan pangan.

  1. HVO (Hydrotreated Vegetable Oil)

HVO, atau minyak nabati terhidrogenasi, adalah jenis bahan bakar diesel terbarukan yang dihasilkan dari proses hidrogenasi minyak nabati atau lemak hewani.

HVO memiliki sifat kimia yang sangat mirip dengan solar, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti langsung solar tanpa memerlukan modifikasi pada mesin diesel.

HVO memiliki beberapa keunggulan dibandingkan biodiesel.

Pertama, HVO memiliki stabilitas oksidatif yang lebih baik daripada biodiesel, sehingga dapat disimpan dalam waktu lama tanpa mengalami degradasi.

Kedua, HVO memiliki titik beku yang lebih rendah daripada biodiesel, sehingga lebih cocok digunakan di daerah dengan iklim dingin.

Ketiga, HVO menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah daripada solar dan biodiesel.

Tapi, produksi HVO saat ini masih terbatas dan biayanya lebih tinggi daripada solar konvensional.

Selain itu, produksi HVO dalam skala besar juga perlu mempertimbangkan dampaknya terhadap penggunaan lahan dan ketahanan pangan.

Baca Juga: Nilai Oktan, Hal yang Perlu Diperhatikan dari Bahan Bakar

  1. DME (Dimethyl Ether)

DME, atau dimetil eter, adalah jenis bahan bakar diesel sintetis yang dihasilkan dari gas alam atau biomassa.

DME memiliki sifat pembakaran yang bersih dan menghasilkan emisi partikulat dan nitrogen oksida (NOx) yang sangat rendah.

DME juga memiliki angka setana yang tinggi, yang berarti mudah terbakar dan menghasilkan pembakaran yang halus dan efisien.

DME dapat digunakan sebagai pengganti solar atau dicampur dengan solar dalam berbagai proporsi.

DME juga dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk mobil berbahan bakar ganda (dual-fuel), yang dapat beralih antara DME dan solar tergantung pada ketersediaan dan harga bahan bakar.

Namun, DME memiliki beberapa tantangan. Salah satunya adalah infrastruktur pengisian bahan bakar yang masih terbatas.

Selain itu, DME memiliki densitas energi yang lebih rendah daripada solar, sehingga membutuhkan tangki bahan bakar yang lebih besar untuk mencapai jarak tempuh yang sama.

  1. GTL (Gas-to-Liquids)

GTL, atau gas menjadi cairan, adalah jenis bahan bakar diesel sintetis yang dihasilkan dari gas alam melalui proses Fischer-Tropsch.

GTL memiliki sifat kimia yang sangat mirip dengan solar, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti langsung solar tanpa memerlukan modifikasi pada mesin diesel.

GTL memiliki beberapa keunggulan dibandingkan solar konvensional.

Pertama, GTL memiliki kandungan sulfur yang sangat rendah, sehingga menghasilkan emisi sulfur dioksida yang sangat rendah.

Kedua, GTL memiliki angka setana yang tinggi, yang berarti mudah terbakar dan menghasilkan pembakaran yang halus dan efisien.

Ketiga, GTL menghasilkan emisi partikulat dan nitrogen oksida yang lebih rendah daripada solar.

Tapi, produksi GTL saat ini masih terbatas dan biayanya lebih tinggi daripada solar konvensional.

Selain itu, produksi GTL juga membutuhkan energi yang besar, sehingga perlu dipertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan.

Memilih Bahan Bakar yang Tepat

Memilih jenis bahan bakar mobil diesel yang tepat adalah hal penting yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain:

  1. Ketersediaan

Pastikan bahan bakar yang kamu pilih tersedia di daerahmu.

Solar konvensional umumnya tersedia secara luas, sementara biodiesel, HVO, DME, dan GTL mungkin memiliki ketersediaan yang lebih terbatas.

  1. Harga

Harga bahan bakar dapat bervariasi tergantung pada jenis bahan bakar, lokasi, dan kondisi pasar.

Solar umumnya lebih murah daripada bahan bakar alternatif, tetapi perlu dipertimbangkan juga dampak lingkungan dan potensi penghematan bahan bakar dalam jangka panjang.

  1. Spesifikasi Mobil

Pastikan bahan bakar yang kamu pilih sesuai dengan spesifikasi mobilmu.

Beberapa mobil diesel modern mungkin memerlukan bahan bakar dengan kandungan sulfur yang rendah atau memiliki persyaratan khusus lainnya.

  1. Dampak Lingkungan

Pertimbangkan dampak lingkungan dari bahan bakar yang kamu pilih.

Biodiesel, HVO, DME, dan GTL umumnya memiliki emisi gas rumah kaca yang lebih rendah daripada solar.

  1. Preferensi Pribadi

Kamu juga dapat mempertimbangkan preferensi pribadi, seperti mendukung penggunaan bahan bakar terbarukan atau mengurangi jejak karbon.

Baca Juga: Tips dan Trik Lolos Uji Emisi

Pilihan jenis bahan bakar mobil diesel yang tepat dapat mempengaruhi performa mobil, emisi, dan lingkungan.

Tapi biar mobil diesel kamu lebih optimal kondisinya, pastikan untuk rutin lakukan tune up Jet Clean di Dokter Mobil.

Tune up Jet Clean bisa optimalkan performa mobil hingga efisiensikan konsumsi BBM-nya dengan bersihkan seluruh komponen yang terhubung dengan aktivitas pengapian di ruang mesin.

Kualitasnya sudah pasti aman terjamin, karena Dokter Mobil jadi pionir bengkel mobil bersertifikasi ISO di Indonesia.

Nah, kalau kamu tertarik buat coba, kamu bisa klik tombol reservasi di bawah ini!

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Hubungi CS Sekarang

Ditinjau oleh team teknisi

Penulis Sejak Sept 2021

Dokter Mobil | Bengkel Mobil Terdekat - Spesialis Upgrade Performance - Logo