service ac mobil

Ini Daftar Mobil yang Boleh Isi Pertalite di SPBU

Ini Daftar Mobil yang Boleh Isi Pertalite di SPBU

Pengin tahu apa saja mobil yang boleh isi Pertalite?

Pemerintah lagi gencar nih mengatur penggunaan BBM subsidi agar tepat sasaran.

Sebenarnya, aturan tentang mobil yang boleh isi Pertalite ini tertuang dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.

Intinya sih, ada kriteria khusus mengenai jenis mobil yang boleh dan tidak boleh menggunakan Pertalite.

Daftar Mobil yang Boleh Isi Pertalite

Secara umum, mobil 1400 cc ke bawah masih diperbolehkan untuk mengisi Pertalite.

Kebijakan ini bertujuan agar BBM subsidi bisa dinikmati oleh masyarakat yang memang membutuhkan.

Nah, berikut ini beberapa jenis mobil yang boleh isi Pertalite:

  1. Mobil LCGC

Mobil LCGC atau Low Cost Green Car memang didesain untuk konsumsi BBM yang efisien.

Jadi, wajar dong kalau mobil ini masuk dalam daftar mobil boleh isi Pertalite.

Reservasi Sekarang

Halo Domo Lovers 👋, reservasi sekarang juga untuk mendapatkan promo menarik dari kami,
cs kami akan membalas secepat mungkin ❤️

Beberapa contohnya antara lain:

  • Daihatsu Ayla (1.000 cc – 1.200 cc)
  • Toyota Agya (1.000 cc – 1.200 cc)
  • Honda Brio Satya (1.200 cc)
  • Suzuki Karimun Wagon R (1.000 cc)
  • Datsun Go (1.200 cc)
  • Datsun Go+ (1.200 cc)
  1. Mobil Hatchback

Buat kamu yang suka mobil compact dan stylish, tenang aja!

Beberapa mobil hatchback dengan kapasitas mesin Pertalite yang sesuai juga masih boleh kok isi Pertalite, contohnya:

  • Honda Brio RS (1.200 cc)
  • Suzuki Baleno (1.200 cc)
  • Suzuki Ignis (1.200 cc)
  • Renault Kwid (1.000 cc)
  • Nissan March (1.200 cc)
  • Chevrolet Spark (1.200 cc)
  • Kia Picanto (1.200 cc)
  1. Mobil MPV

Mobil keluarga seperti MPV juga banyak yang masuk dalam kategori mobil yang boleh isi Pertalite, lho!

Asalkan kapasitas mesinnya sesuai ketentuan, ya.

Beberapa di antaranya:

  • Toyota Calya (1.200 cc)
  • Daihatsu Sigra (1.200 cc)
  • Daihatsu Xenia (1.300 cc)
  • Toyota Avanza 1.3 (1.300 cc)
  • Suzuki Ertiga (1.400 cc)
  1. Mobil SUV

Nah, buat kamu yang suka berpetualang, beberapa mobil SUV dengan mesin kecil juga masih boleh isi Pertalite, kok. Misalnya:

  • Toyota Raize (1.0 Turbo)
  • Daihatsu Rocky (1.2)
  • Hyundai Venue (1.0 Turbo)
  • Nissan Magnite (1.0 Turbo)
  • Kia Sonet (1.0 Turbo)
  1. Mobil City Car

Buat kamu yang tinggal di kota besar dan butuh mobil yang lincah, beberapa mobil city car juga masih boleh menggunakan Pertalite, contohnya:

  • Suzuki Celerio (1.0)
  • Hyundai i10 (1.2)
  • Daihatsu Sirion (1.3)
  • Mitsubishi Mirage (1.2)

Baca Juga: 7 Poin Perbedaan Mobil LCGC dan City Car

Mobil yang Dilarang Isi Pertalite

Sayangnya, nggak semua mobil bisa menikmati Pertalite.

Pemerintah menetapkan batasan kapasitas mesin Pertalite agar subsidi BBM tepat sasaran.

Jadi, mobil-mobil dengan cc besar biasanya masuk dalam daftar mobil yang dilarang isi Pertalite.

Berikut ini beberapa jenis mobil yang tidak diperbolehkan isi Pertalite:

  1. Mobil MPV dengan CC Besar

Beberapa mobil MPV dengan kapasitas mesin di atas 1.400 cc sudah tidak diperbolehkan lagi menggunakan Pertalite, misalnya:

  • Toyota Avanza (varian tertentu)
  • Honda BRV
  • Mitsubishi Xpander
  • Suzuki Ertiga (varian tertentu)
  • Nissan Livina
  1. Mobil SUV dengan CC Besar

Mobil SUV dengan mesin besar juga harus beralih ke BBM non-subsidi, contohnya:

  • Hyundai Creta
  • Kia Seltos
  • Toyota RAV4
  • Mitsubishi Pajero Sport
  • Honda CR-V
  • Mazda CX-3
  • Nissan Juke
  1. Mobil Crossover

Mobil-mobil crossover umumnya memiliki mesin yang cukup besar, sehingga mereka juga dilarang menggunakan Pertalite, contohnya:

  • Chevrolet Trax
  • Ford Escape
  • Mitsubishi Outlander
  • Hyundai Tucson
  • Kia Sportage
  1. Mobil Hatchback dengan CC Besar

Meskipun beberapa hatchback boleh isi Pertalite, ada juga yang dilarang, lho!

Biasanya yang dilarang adalah hatchback dengan mesin di atas 1.500 cc, misalnya:

  • Mazda 2 (varian tertentu)
  • Honda Jazz (varian tertentu)
  • Toyota Yaris (varian tertentu)

Baca Juga: Inilah Poin Perbedaan Pertamax dan Pertalite

Nah, itu tadi informasi lengkap tentang mobil yang boleh isi Pertalite dan yang dilarang.

Meskipun mungkin terasa sedikit merepotkan, tetapi pemerintah punya alasan kuat di balik kebijakan ini, yaitu agar subsidi BBM bisa tepat sasaran dan dinikmati oleh masyarakat yang memang membutuhkan.

Penggunaan BBM yang tepat juga jadi satu upaya supaya mobil terawat kondisinya.

Selain pakai jenis BBM yang tepat, pastikan juga untuk rawat kondisi mesinnya dengan rutin lakukan perawatan, seperti tune up Jet Clean di Dokter Mobil.

Bisa bersihkan seluruh komponen mesin yang terhubung dengan aktivitas pengapian dari endapan kerak karbon, jadi aktivitas pengapian lebih lancar, konsumsi BBM lebih efisien, dan performa mobilmu pun lebih optimal.

Soal keamanan sudah pasti terjamin, karena Dokter Mobil sudah resmi bersertifikasi ISO 9001:2015.

Banyak dinanti, buruan amankan antreannya dengan reservasi tune up Jet Clean di Dokter Mobil sekarang!

FAQ seputar Penggunaan Pertalite untuk Mobil

1. Bagaimana dengan mobil yang sudah dimodifikasi mesinnya? Apakah kapasitas mesin yang dilihat adalah kapasitas asli atau kapasitas setelah modifikasi?

Jawaban:

Untuk mobil yang sudah dimodifikasi mesinnya, kapasitas mesin yang dilihat adalah kapasitas asli yang tertera di STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), bukan kapasitas setelah modifikasi.

Jadi, meskipun mesin mobilmu sudah di-upgrade, tetap saja yang menjadi acuan adalah cc asli dari pabriknya.

Hal ini untuk menghindari manipulasi dan memastikan keadilan dalam penerapan aturan.

2. Apakah ada sanksi bagi pemilik mobil yang dilarang namun tetap mengisi Pertalite?

Jawaban:

Sampai saat ini, sanksi yang diberikan masih berupa teguran dan himbauan.

Namun, pemerintah sedang menggodok aturan sanksi yang lebih tegas untuk pelanggar.

Sanksi ini bisa berupa denda bahkan pencabutan subsidi.

3. Bagaimana cara mengetahui secara pasti apakah mobil saya boleh isi Pertalite atau tidak, selain melihat dari jenis dan cc mobil?

Jawaban:

Selain melihat jenis dan cc mobil, kamu bisa mengeceknya melalui website resmi Pertamina atau aplikasi MyPertamina.

Di sana, kamu bisa memasukkan data kendaraanmu dan akan muncul informasi apakah mobilmu termasuk yang boleh mengisi Pertalite atau tidak.

Selain itu, kamu juga bisa bertanya langsung ke petugas SPBU untuk memastikan.

Kalau kamu ingin coba daftarkan mobilmu untuk bisa isi Pertalite melalui barcode, kamu bisa cek selengkapnya di sini: Ini Cara Daftar Barcode Pertalite Mobil untuk Beli BBM Subsidi.

4. Apakah aturan ini berlaku di seluruh SPBU di Indonesia?

Jawaban:

Ya, aturan ini berlaku di seluruh SPBU di Indonesia.

Pemerintah ingin memastikan agar subsidi BBM tepat sasaran dan merata di seluruh wilayah Indonesia.

Jadi, di mana pun kamu berada, pastikan mobilmu memenuhi syarat untuk mengisi Pertalite, ya.

5. Kapan aturan pembatasan Pertalite ini mulai berlaku secara resmi dan bagaimana mekanisme pengawasannya di lapangan?

Jawaban:

Rencananya, aturan pembatasan Pertalite ini akan mulai berlaku secara resmi pada awal tahun 2024.

Mekanisme pengawasannya akan dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:

    • Verifikasi data kendaraan melalui sistem di SPBU. Setiap transaksi pembelian Pertalite akan diverifikasi dengan data kendaraan yang terdaftar di sistem.
    • Pemantauan melalui CCTV di SPBU. CCTV akan digunakan untuk memantau jenis kendaraan yang mengisi Pertalite.
    • Inspeksi mendadak oleh petugas. Petugas akan melakukan inspeksi mendadak ke SPBU untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan.

Meskipun aturan ini belum berlaku secara resmi, ada baiknya kamu mulai dari sekarang memperhatikan jenis BBM yang digunakan.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Hubungi CS Sekarang

Ditinjau oleh team teknisi

Testimoni

Penulis Sejak Sept 2021

Dokter Mobil | Bengkel Mobil Terdekat - Spesialis Upgrade Performance - Logo