Kenapa dan Apa Penyebab Air Bag Mobil tidak berfungsi saat terjadi benturan atau kecelakaan? Mungkin pertanyaan ini akan muncul bagi para pengguna mobil.
Anda akan panik dan bertanya-tanya, kenapa komponen perlindungan ini tidak berkerja, mungkin ada beberapa penyebab yang bisa membuat airbag mobil tidak berfungsi mengembang.
Penyebab Air Bag Mobil Tidak Berfungsi
Sistem Bermasalah
Seperti komponen lainnya, Airbag juga tidak bisa lepas dari kerusakan jika digunakan.
Faktor mulai dari cacat pabrik, terkena air, atau kecelakaan sebelumnya bisa menyebabkan air bag tidak mengembang.
Benturan tidak Keras
Jika mobil anda mengalami benturan dan kejadian ini tidak terlalu keras, maka airbag menerima bahwa benturan tidak terlalu ringan.
Sensor pada mobil airbag tidak terpicu dan mengembang, tentu saja komponen ini memiliki sensor cnaggih yang bisa mendeteksi tingkat keparahan benturan.
Baca disini: 3 Jenis Air Bag Mobil, Wajib Paham
Posisi Duduk tidak Tepat
Jika posisi duduk anda tidak normal atau terlalu dekat, maka hal ini bisa menjadi penyebab Air Bag Mobil tidak berfungsi.
Hal ini bisa disebabkan oleh posisi duduk yang terlalu dekat dengan kemudi, airbag tidak akan mengembang dengan tepat.
Tidak Gunakan Sabuk Pengaman
Seat Belt atau Sabuk pengaman yang tidak anda gunakan saat berkendara juga bisa menjadi penyebab Air Bag Mobil tidak Mengembang.
Sebelum berkendara pastikan komponen ini telah terpasang hingga bunyi klik sebelum berkendara, jika tidak digunakan maka bisa mengakibatkan kecelakaan yang fatal.
Jika airbag tidak mengembang, maka bisa menyebabkan cedera serius bagi para pengemudi dan penumpang, hal ini bisa menyebabkan cedera kepala, leher dan bagian badan lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Airbag Mobil? Inilah Penjelasan Lengkapnya
Cara Kerja Airbag Mobil
Tentu saja setelah mengetahui penyebab Airbag Mobil Tidak berfungsi, anda harus memahami cara kerja airbag pada mobil.
- Sensor benturan, Sensor ini tertelah dibagian mobil, seperti bumper depan, samping, nantinya akan medeteksi gaya dan tingkat keparahan benturan.
- Modul Kontrol, Setelah menerima dari sensor benturan, modul kontrol akan memutuskan airbag perlu mengembang atau tidak.
- Genetaror gas, Hal ini untuk menghasilkan gas nitrogen yang diperlukan untuk mengembang airbag dengan cepat, karena tentunya komponen ini perlu terbuka dalam waktu yang singat kurang lebih dari 0,1 detik.
Apabila lampu indikator airbag mobil menala atau berkedip anda harus segera bawa ke bengkel resmi untuk dilakukan pengecekan.
Selain itu pastikan jika komponen ini dilakukan pengecekan dan service secara berkala, agar saat dibutuhkan airbag mobil bisa mengembang.
Secara umum tidak ada penyebab airbag mobil tidak mengembang tidak ada perbedaan signifikan antara mobil lama dan baru.
Seiring penggunaan sehari-hari, komponen pada airbag pada mobil usia tua bisa mengalami keausan dan kerusakan, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadi airbag pada mobil tidak berfungsi.
Kemudian teknologi airbag pada mobil lama lebih sederhana dibandingkan mobil baru, hal ini bisa membuat airbag pada mobil rentan saat dibutuhkan.
Untuk pengguna mobil tua, pastikan melakukan perawatan dan pengecekan pada sistme airbag agar bisa terawat dengan baik, namun bagi anda yang ingin melakukan perawatan dan perbaikan pada mobil anda bisa datang ke cabang Dokter Mobil terdekat.
Anda bisa menghubungi kami melalui WhatsApp disini agar anda tidak terkena antre, hubungi sekarang juga untuk perawatan mobil anda.
FAQ seputar Permasalahan Airbag
1. Bagaimana cara sensor airbag membedakan antara benturan ringan dan benturan keras yang memerlukan airbag untuk mengembang?
Jawaban:
Sensor airbag pada mobil dirancang sangat canggih untuk mendeteksi tidak hanya adanya benturan, tetapi juga tingkat keparahannya.
Sensor ini umumnya bekerja berdasarkan perubahan percepatan (akselerasi) yang terjadi pada mobil.
Ketika terjadi benturan, sensor akan mengukur seberapa cepat kecepatan mobil berubah.
Perubahan kecepatan yang sangat drastis dalam waktu singkat mengindikasikan benturan keras, dan sensor akan mengirimkan sinyal ke modul kontrol untuk mengaktifkan airbag.
Ada juga sensor yang menggunakan teknologi elektronik seperti micro-electromechanical systems (MEMS) yang mengukur gaya benturan.
Sensor ini mengandung struktur mekanis mikroskopis yang dapat mendeteksi perubahan gaya yang terjadi akibat benturan.
Data dari sensor ini kemudian diolah oleh modul kontrol untuk menentukan apakah airbag perlu dikembangkan atau tidak.
2. Apa saja jenis-jenis sensor yang digunakan dalam sistem airbag?
Jawaban:
Sistem airbag modern umumnya menggunakan kombinasi beberapa jenis sensor untuk memastikan akurasi dan keamanan. Beberapa jenis sensor yang umum digunakan antara lain:
-
- Sensor benturan mekanis: Sensor ini bekerja berdasarkan prinsip mekanika sederhana, di mana benturan akan menggerakkan massa di dalam sensor yang kemudian memicu saklar listrik.
- Sensor percepatan (akselerometer): Sensor ini mengukur perubahan kecepatan mobil dan mengirimkan data ke modul kontrol.
- Sensor tekanan: Sensor ini mendeteksi perubahan tekanan di dalam kantung airbag dan digunakan untuk mengontrol proses pengembangan airbag.
3. Di mana letak modul kontrol airbag pada mobil?
Jawaban:
Letak modul kontrol airbag bervariasi tergantung pada jenis dan merek mobil.
Namun, umumnya modul kontrol terletak di bagian tengah mobil, baik di bawah dasbor, di konsol tengah, atau di bawah kursi depan.
Penempatan ini bertujuan untuk melindungi modul kontrol dari kerusakan akibat benturan dan memudahkan akses saat perlu diperbaiki atau diganti.
4. Apakah ada tanda-tanda khusus selain lampu indikator yang menunjukkan adanya kerusakan pada sistem airbag?
Jawaban:
Selain lampu indikator airbag yang menyala atau berkedip, ada beberapa tanda lain yang mungkin mengindikasikan adanya masalah pada sistem airbag, antara lain:
-
- Bunyi klakson yang tidak normal: Sistem airbag dan klakson terhubung pada sirkuit yang sama. Kerusakan pada sistem airbag dapat memengaruhi kinerja klakson.
- Sabuk pengaman tidak berfungsi dengan baik: Sistem airbag dan sabuk pengaman terintegrasi. Masalah pada salah satu sistem dapat memengaruhi sistem lainnya.
- Kerusakan fisik pada komponen airbag: Periksa kemudi, dasbor, dan panel pintu untuk melihat adanya kerusakan fisik seperti retak, lecet, atau deformasi yang dapat mengindikasikan adanya benturan yang mempengaruhi sistem airbag.
5. Selain service berkala, apa saja yang bisa dilakukan pengemudi untuk menjaga agar sistem airbag tetap berfungsi dengan baik?
Jawaban:
-
- Hindari modifikasi pada sistem kelistrikan mobil: Modifikasi yang tidak tepat dapat mengganggu kinerja sistem airbag.
- Jaga kebersihan interior mobil, terutama di area dashboard dan kemudi: Kotoran dan debu dapat masuk ke dalam sensor dan menyebabkan kerusakan.
- Pastikan tidak ada benda yang menghalangi sensor airbag: Jangan menutupi sensor airbag dengan aksesoris atau stiker.
- Perhatikan posisi duduk: Duduk dengan postur yang benar dan jaga jarak aman dengan kemudi.
- Selalu gunakan sabuk pengaman: Sabuk pengaman dan airbag bekerja sama untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin