Ternyata Begini Cara Menguras Air Radiator dengan Benar

Mungkin ada beberapa orang yang masih kurang mengerti tentang cara menguras air radiator dan tidak mengerti kegunaan air radiator.

Jadi, air radiator itu adalah sebuah cairan khusus yang berfungsi sebagai pendingin suhu mesin agar tidak menimbulkan overheating.

Sebenarnya menguras air radiator itu tidaklah susah bila kalian sudah mengetahui caranya maka akan sangat mudah untuk mengurasnya.

Cara Menguras Air Radiator Secara Mandiri

penyebab amper panas mobil naik

Untuk kalian yang tidak mengetahuinya, saya akan menjelaskan cara untuk menguras air radiator yang baik dan benar.

Berikut ini cara menguras air radiator, sebagai berikut :

1. Hal pertama yang harus kalian lakukan adalah membuka tutup radiator di bagian bawah. Radiator itu mempunyai tutup kecil di bagian bawah, dimana tutup tersebut mempunyai fungsi untuk menguras radiator.

Bila kalian sudah membuka tutup radiator, tunggulah sampai air yang ada di dalam radiator sudah keluar semua.

Pastikan juga mesin masih dalam kondisi dingin agar tangan kalian tidak akan mengalami cedera saat melakukan proses tersebut.

Usahakan juga saat dalam proses tersebut, kondisi dalam mesin dalam keadaan sedang menyala. Tujuannya adalah agar semua air yang ada di sistem pendinginan mesin dapat keluar semua.

2. Setelah air di dalam radiator sudah habis tersebut maka tutup kembali baut pembuangan air bagian bawah dan buka baut pembuangan angin. Selanjutnya, kalian tinggi mengisi air radiator dengan cairan pendingin radiator atau air mineral sampai airnya keluar melalui baut pembuangan angin.

3. Setelah kalian melakukan hal tersebut, tahap selanjutnya tinggal menutup baut pembuangan angina dan biarkan tutup lubah radiator di bagian atas terbuka.

4. Pastikan juga posisi AC dalam keadaan sedang mati terlebih dahulu kemudian hidupkan mesin sampai temperature sudah menunjuk setengah dan kipas radiator sudah berputar.

5. Bila kalian merasa volume air masih kurang, segera tambahkan hingga batasnya sudah maksimal. Jika sudah, kalian tinggal menutup kembali lubang radiatornya.

6. Serta jangan lupa juga untuk mengecek tangki cadangan radiatornya. Apabila tangki cadangan radiatornya sudah kotor segeralah kuras dan isi kembali dengan cairan pendingin radiator yang baru sampai batas maksimum kemudian tinggal tutup kembali dengan rapat.

Apa yang terjadi jika tidak mengganti air radiator? Jadi, itu akan merusak sistem pendinginan serta mesinnya.

Selain menguap, cairan radiator ini bisa mengendap pada saluran pendinginan seperti water jacket, baik itu pada selangnya sampai dengan radiator itu sendiri.

Lalu, gejala lainnya mesin akan menjadi cepat panas dan mudah terjadi overheat. Walaupun rute perjalanan kalian sedang lancar atau dalam jarak yang dekat.

FAQs Menguras Air Radiator

1. Kapan sebaiknya air radiator diganti, selain saat berwarna keruh atau berkarat?

Meskipun air radiator terlihat jernih, bukan berarti dia nggak perlu diganti, lho! Selain ngecek warna, kamu juga perlu perhatiin interval penggantiannya.

Idealnya, air radiator diganti setiap 20.000 km atau setiap 2 tahun sekali, mana yang tercapai lebih dulu. Tapi, ini cuma patokan umum ya.

Beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi interval penggantian air radiator antara lain:

  • Jenis air radiator: Ada air radiator yang memiliki umur pakai lebih lama, misalnya yang berbasis coolant organik.
  • Kondisi pemakaian: Kalau mobil sering dipakai di daerah berdebu, macet, atau dengan beban berat, mungkin air radiator perlu diganti lebih cepat.
  • Rekomendasi pabrikan: Selalu cek buku manual mobil kamu untuk mengetahui rekomendasi interval penggantian air radiator dari pabrikan.

2. Apa perbedaan jenis-jenis air radiator yang ada di pasaran?

Secara umum, air radiator dibedakan jadi dua jenis, yaitu:

  • Air radiator konvensional: Biasanya berwarna hijau atau biru, dan memiliki umur pakai yang relatif singkat (sekitar 1 tahun atau 20.000 km).
  • Air radiator berbasis coolant organik: Biasanya berwarna merah atau pink, dan memiliki umur pakai yang lebih panjang (bisa sampai 5 tahun atau 100.000 km). Coolant organik juga lebih baik dalam mencegah korosi dan kerak pada sistem pendingin.

Selain itu, ada juga air radiator yang dikhususkan untuk jenis mobil tertentu, misalnya mobil Jepang atau mobil Eropa.

3. Apakah boleh mencampur air radiator dengan merek atau jenis yang berbeda?

Sebaiknya hindari mencampur air radiator dengan merek atau jenis yang berbeda, ya.

Meskipun sama-sama air radiator, tapi komposisi kimianya bisa berbeda. Mencampur air radiator yang berbeda jenis bisa menyebabkan reaksi kimia yang nggak diinginkan, seperti timbulnya endapan, busa, atau bahkan kerusakan pada sistem pendingin.

Kalau kamu terpaksa mencampur air radiator karena kondisi darurat, usahakan pilih air radiator dengan jenis yang sama dan segera kuras total air radiator saat sudah sampai di bengkel.

4. Selain air radiator, apakah ada cairan lain yang perlu diperhatikan dalam sistem pendingin mesin?

Yap, selain air radiator, ada juga cairan lain yang perlu kamu perhatikan dalam sistem pendingin mesin, yaitu:

  • Coolant: Coolant adalah zat aditif yang dicampurkan ke dalam air radiator untuk meningkatkan titik didih, menurunkan titik beku, dan mencegah korosi.
  • Air aki: Meskipun nggak berhubungan langsung dengan sistem pendingin, air aki juga perlu diperiksa secara berkala karena aki yang bermasalah bisa mempengaruhi kinerja sistem kelistrikan mobil, termasuk kipas pendingin radiator.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021