Baiknya Cek Oli Mesin saat Mesin Panas atau Dingin, ya?

Sebagai pemilik mobil, Anda sering bingung kalau cek oli mesin saat mesin panas atau dingin bagusnya?

Pertanyaan ini mungkin terlihat sepele, tapi sebenarnya seringkali jadi perdebatan karena banyak yang menganggap bisa berpengaruh pada kondisi mesin.

Untuk cari tahu faktanya, simak paparan informasi selengkapnya di bawah ini, yuk!

Cek Oli Mesin saat Mesin Panas atau Dingin?

Oli mesin adalah komponen penting dalam menjaga kesehatan mesin mobil Anda.

Namun, mengeceknya dengan benar memerlukan pemahaman tentang kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemilik mobil adalah mencoba memeriksa oli mesin saat mesin mobil masih panas.

Ini adalah kekeliruan besar yang perlu dihindari.

Ketika mesin masih panas, oli dalam sistem mesin masih berada dalam proses sirkulasi.

Ini berarti oli mungkin masih terdistribusi di berbagai komponen mobil, seperti kepala silinder.

Oleh karena itu, hasil pembacaan volume oli bisa jadi tidak akurat.

Setelah Anda mematikan mesin mobil, sebaiknya tunggu minimal 10 menit sebelum memeriksa tingkat oli.

Waktu ini memberikan cukup waktu bagi oli untuk mengalir ke bawah dan mengumpul di bagian bawah oil pan.

Dengan ini, Anda akan mendapatkan pembacaan yang lebih akurat tentang tingkat oli mesin mobil Anda.

Jika Anda ingin melakukan pengecekan oli di pagi hari, ini adalah pilihan yang sangat baik.

Selama mobil tidak digunakan selama beberapa jam, oli akan kembali ke oil pan secara alami.

Ini akan memberikan hasil yang paling akurat karena oli akan berada di posisi terendah dalam sistem mesin.

Saat Anda memeriksa oli mesin, pastikan mobil Anda diparkir di permukaan yang rata.

Hal ini akan memastikan bahwa mobil berada dalam posisi horizontal, sehingga Anda mendapatkan pembacaan yang lebih tepat.

Setiap mesin mobil memiliki tuas pengukur oli/dipstick yang berbeda, yang biasanya terletak di bagian bawah penutup oli mesin.

Pastikan Anda menggunakan tuas pengukur yang sesuai dengan mobil Anda. Lihat manual pemilik untuk petunjuk yang tepat.

Selain memeriksa tingkat oli, juga periksa warna dan kondisinya.

Oli mesin yang kualitasnya terjaga biasanya berwarna cokelat atau kuning muda.

Jika oli terlihat kotor atau berwarna hitam pekat, mungkin saatnya untuk menggantinya.

Baca Juga: Oli Berwarna Putih, Apa Efek Buruknya?

Ganti Oli Mesin saat Mesin Dingin atau Panas?

Mengganti oli mesin mobil adalah salah satu tugas pemeliharaan yang sangat penting untuk menjaga kondisi mesin mobil Anda.

Namun, tahapan ini seringkali diabaikan atau dilakukan dengan cara yang kurang tepat.

Salah satu hal yang sering menjadi perdebatan adalah ganti oli mesin saat mesin panas atau mesin dingin.

Ketika mesin mobil dalam kondisi terlalu panas, risiko utama yang Anda hadapi adalah baut pembuangan oli bisa menjadi gampang slek.

Hal ini disebabkan oleh perluasan baut akibat panas yang tinggi.

Ketika baut menjadi slek, akan sulit untuk membukanya, dan ini bisa merusak komponen yang lebih mahal jika Anda terpaksa membongkarnya.

Oleh karena itu, pastikan mesin mobil Anda sudah hangat sebelum Anda memutuskan untuk mengganti oli.

Oli mesin yang sangat panas dapat berbahaya, lho.

Jika Anda tidak berhati-hati saat mengganti oli dalam keadaan panas, Anda berisiko terbakar atau mengalami luka serius.

Suhu tinggi oli dapat menyebabkan luka bakar, bahkan jika Anda hanya kontak singkat dengannya.

Oleh karena itu, pastikan mesin sudah dalam kondisi hangat yang lebih aman sebelum Anda mengganti oli.

Selain mencegah masalah teknis dan cedera, mengganti oli mesin saat mesin dalam kondisi hangat juga akan memberikan hasil yang lebih baik.

Oli yang lebih panas memiliki viskositas yang lebih rendah, yang memungkinkan oli untuk mengalir dengan lebih baik dan mengeluarkan kotoran dan residu yang terperangkap di dalam mesin.

Ini berarti Anda akan mendapatkan penggantian oli yang lebih efisien dan mesin mobil Anda akan berfungsi dengan lebih baik.

Ganti oli mesin saat mesin dalam kondisi hangat juga akan memberikan hasil yang lebih baik.

Oli yang lebih panas memiliki viskositas yang lebih rendah, yang memungkinkan oli untuk mengalir dengan lebih baik dan mengeluarkan kotoran dan residu yang terperangkap di dalam mesin.

Ini berarti Anda akan mendapatkan penggantian oli yang lebih efisien dan mesin mobil Anda akan berfungsi dengan lebih baik.

Selain tahu cara cek oli mesin saat mesin panas atau dingin serta kapan ganti oli mesin yang tepat, pastikan juga pilih oli mesin yang kualitasnya tepat untuk jaga kondisi mesin mobil kesayangan Anda.

Untuk pilihan yang satu ini, percayakan pada oli 9Circle dari Dokter Mobil adalah solusinya.

Karena oli 9Circle didesain khusus dengan formulasi dari Jerman agar sesuai untuk iklim tropis di Indonesia dengan keunggulan sebagai berikut:

Kelebihan Oli 9Circle Dokter Mobil

Tunggu apa lagi, yuk, coba keunggulan oli 9Circle dari Dokter Mobil untuk mesin mobil kesayangan Anda sekarang!

FAQ seputar Cek Oli Mesin saat Mesin Panas atau Dingin

1. Bagaimana cara mengetahui mesin sudah “hangat” yang aman untuk penggantian oli?

Jawaban:

Sayangnya, tidak ada suhu pasti yang bisa dijadikan patokan. Namun, ada beberapa cara untuk memperkirakan:

    • Sentuh kap mesin: Jika kap mesin terasa hangat saat disentuh, tapi tidak sampai panas menyengat, kemungkinan mesin sudah mencapai suhu yang aman.
    • Nyalakan mesin selama beberapa menit: Anda bisa menyalakan mesin dan membiarkannya idle (menyala tanpa berjalan) selama sekitar 5-10 menit. Ini akan menghangatkan oli mesin tanpa membuatnya terlalu panas.
    • Periksa suhu air radiator: Jika mobil Anda memiliki indikator suhu air radiator, pastikan jarum penunjuk berada di posisi normal (biasanya di tengah). Ini menandakan bahwa mesin sudah mencapai suhu kerja optimal.

Intinya, mesin “hangat” adalah kondisi di mana oli sudah cukup encer untuk mengalir dengan baik, namun tidak terlalu panas hingga membahayakan dan menyebabkan baut pembuangan oli slek.

2. Apa saja risiko yang mungkin terjadi jika oli mesin dicek saat mesin panas selain hasil yang tidak akurat?

Jawaban:

Selain hasil pengukuran yang tidak akurat, mengecek oli mesin saat panas juga memiliki risiko lain:

    • Luka bakar: Oli mesin yang panas dapat menyebabkan luka bakar jika terkena kulit.
    • Kerusakan dipstick: Dipstick yang terbuat dari plastik bisa meleleh atau rusak jika dimasukkan ke dalam lubang oli yang sangat panas.
    • Penguapan oli: Pada suhu tinggi, sebagian oli dapat menguap, sehingga menyebabkan pembacaan volume oli menjadi lebih rendah dari yang sebenarnya.

3. Selain warna oli, apa saja indikator lain yang menunjukkan bahwa oli mesin harus diganti?

Jawaban:

Warna oli yang menghitam memang merupakan salah satu tanda oli sudah kotor. Namun, ada indikator lain yang perlu diperhatikan:

    • Kekentalan: Oli yang sudah aus akan terasa lebih encer. Anda bisa meneteskan sedikit oli di jari dan merasakan kekentalannya.
    • Bau: Oli yang sudah terdegradasi akan mengeluarkan bau yang tajam dan tidak sedap.
    • Adanya partikel kotoran: Periksa apakah ada partikel logam atau kotoran lain yang tercampur dalam oli.
    • Performa mesin: Mesin yang menggunakan oli yang sudah aus akan terasa lebih berat, boros bahan bakar, dan suaranya lebih kasar.

4. Bagaimana dengan mobil yang menggunakan sistem pengukuran oli elektronik? Apakah aturan cek oli saat mesin dingin juga berlaku?

Jawaban:

Pada mobil dengan sistem pengukuran oli elektronik, aturan untuk mengecek oli saat mesin dingin umumnya tetap berlaku.

Sensor pada sistem ini membutuhkan waktu untuk memberikan pembacaan yang akurat setelah mesin dimatikan.

Namun, ada baiknya Anda mengacu pada buku manual mobil Anda untuk informasi yang lebih spesifik mengenai cara mengecek oli pada mobil dengan sistem pengukuran elektronik.

5. Apakah ada perbedaan prosedur cek oli dan ganti oli untuk jenis mobil tertentu, misalnya mobil matic, mobil diesel, atau mobil listrik?

Jawaban:

Secara umum, prosedur cek oli mesin relatif sama untuk semua jenis mobil, termasuk mobil matic dan mobil diesel. Namun, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan:

    • Mobil matic: Beberapa mobil matic memiliki dipstick terpisah untuk oli mesin dan oli transmisi. Pastikan Anda menggunakan dipstick yang tepat.
    • Mobil diesel: Oli mesin untuk mobil diesel biasanya memiliki spesifikasi yang berbeda dengan oli mesin untuk mobil bensin. Pastikan Anda menggunakan oli yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.
    • Mobil listrik: Mobil listrik umumnya tidak menggunakan oli mesin konvensional. Namun, mereka memiliki fluida pelumas lain yang perlu dicek dan diganti secara berkala.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021