5 Penyebab CVT Mobil Jebol, Wajib Waspada!

Saat ini hampir semua mobil matic menggunakan CVT untuk sistem transmisinya, contohnya pada Honda City, Hyundai Creta, hingga Daihatsu Rocky. Mudah digunakan dan andal dalam penggunaannya, membuat jenis transmisi ini banyak digunakan dan digemari. Sayangnya, ada satu permasalahan yang kerap kali menerpa transmisi ini, yakni CVT mobil jebol. 

Selain itu karena merupakan komponen satu kesatuan, membuat kerusakan pada CVT membuat proses perbaikannya perlu dibongkar total dan juga dilakukan pergantian secara total. Agar permasalahan ini bisa Anda hindari, berikut ini informasi seputar penyebab transmisi CVT mobil jebol hingga cara perawatannya agar terhindar dari kerusakan yang patut Anda simak. 

Penyebab Transmisi CVT Mobil Jebol

Penyebab Transmisi CVT Mobil Jebol

CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sistem transmisi otomatis yang dapat mengubah secara langsung untuk menyesuaikan putaran mesin dengan kecepatan mobil. Jenis transmisi ini menawarkan sejumlah besar keuntungan, namun juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah masalah lebih gampang jebol atau alami kerusakan.

Ketika CVT mobil jebol, kebanyakan orang merasa bingung karena mereka tidak tahu penyebab yang mendasarinya. Ada berbagai alasan mengapa CVT mobil jebol, yang semuanya berkaitan dengan bagaimana transmisi ini dirancang dan digunakan. Mari kita bahas beberapa penyebab utama CVT mobil jebol.

  1. Transmisi CVT Alami Overheat

Pertama, CVT mobil dapat jebol karena panas yang berlebihan. Seperti halnya semua sistem otomatis lainnya, CVT mobil memerlukan pendingin untuk mencegah kerusakan akibat panas berlebihan. Jika pendingin tidak berfungsi dengan benar, panas yang dihasilkan dari transmisi akan terlalu tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan.

  1. Tidak Dilakukan Perawatan dengan Baik dan Benar

Kedua, CVT mobil dapat jebol jika tidak dipelihara dengan benar. Meskipun sistem ini cukup kuat, dia masih membutuhkan pemeliharaan rutin untuk menjaga agar berfungsi dengan baik. Bila tidak dilakukan, oli transmisi akan berubah warna dan mengendap, yang dapat menyebabkan kerusakan.

  1. Kesalahan dalam Penggunaan

Ketiga, CVT mobil dapat jebol jika terjadi penyimpangan dalam pemakaian. Meskipun CVT mobil merupakan transmisi otomatis yang fleksibel, masih ada batasan dalam hal kecepatan tinggi dan jarak tempuh yang diizinkan. Penyimpangan tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi, yang menyebabkan jebol.

  1. Komponen di dalam Transmisi Alami Kerusakan

Keempat, CVT mobil dapat jebol jika ada masalah dengan komponennya. Ada beberapa komponen kunci dalam sistem transmisi ini, seperti variator, pulley, belt, dan lainnya. Jika ada masalah dengan salah satu dari komponen ini, transmisi dapat jebol.

  1. Oli Transmisi Kualitasnya Kurang Baik

Kelima, CVT mobil dapat jebol jika ada masalah dengan oli transmisi. Oli transmisi yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan pada sistem ini. Oli yang terlalu encer dapat membuat transmisi jebol, karena kurangnya pelumasan.

Baca Juga: 4 Efek Oli Transmisi Mobil Kotor

Cara Mencegah Transmisi CVT Mobil Jebol

Ciri-ciri Transmisi Mobil Matic Rusak

Setelah mengetahui apa saja yang dapat menjadi penyebab transmisi CVT mobil jebol, kini saatnya mengetahui seperti apa kiat-kiat mencegah transmisi CVT mobil jebol atau alami kerusakan. 

Kebanyakan orang tahu bahwa CVT mobil jebol adalah masalah serius yang harus dihindari, namun mereka tidak tahu cara mencegahnya. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah CVT mobil jebol:

  1. Lakukan Perawatan Rutin

Pertama, pastikan untuk melakukan pemeliharaan rutin. Sistem CVT mobil memerlukan pemeliharaan rutin untuk menjaga agar berfungsi dengan baik. Jika pemeliharaan ini tidak dilakukan, minyak transmisi dapat berubah warna dan mengendap, yang dapat menyebabkan kerusakan.

  1. Gunakan Oli Transmisi Mobil yang Tepat

Kedua, gunakan oli transmisi yang tepat. Oli transmisi yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan pada sistem ini. Oli terlalu encer akan menyebabkan kurangnya pelumasan, yang dapat menyebabkan jebol.

  1. Gunakan Transmisi CVT dengan Kaidah Penggunaan yang Benar

Ketiga, pastikan untuk menggunakan CVT mobil dengan benar. Meskipun sistem ini fleksibel, ada batasan dalam hal kecepatan tinggi dan jarak tempuh yang diizinkan. Penyimpangan tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi, yang dapat menyebabkan jebol.

  1. Gunakan dan Perhatikan Sistem Pendingin Transmisi

Keempat, gunakan dan perhatikan agar kondisi pendingin dalam keadaan yang baik. Seperti halnya semua sistem otomatis lainnya, CVT mobil memerlukan pendingin untuk mencegah kerusakan akibat panas berlebihan. Jika pendingin tidak berfungsi dengan benar, panas yang dihasilkan dari transmisi akan terlalu tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan.

FAQ Seputar CVT Mobil Jebol

1. Apa saja merek dan tipe mobil yang paling rentan mengalami masalah CVT jebol?

Masalah pada transmisi CVT bisa ditemukan di berbagai merek mobil yang menggunakan jenis transmisi ini. Namun, ada beberapa faktor yang membuat beberapa model lebih rentan.

Salah satu faktor utama adalah beban kerja transmisi. Contohnya, mobil dengan bobot yang lebih berat atau yang sering digunakan untuk membawa beban berat cenderung memberi tekanan lebih besar pada CVT.

Berdasarkan informasi yang ada, ada beberapa contoh yaitu:

  • Mobil-mobil keluaran Honda seperti BR-V dan Mobilio, yang dimana mobil tersebut sering kali membawa beban berat. Sehingga belt atau sabuk baja pada transmisi CVT mobil tersebut sering mengalami masalah.
  • Secara umum kendaraan yang menggunakan Transmisi CVT produksi Jatco, dimana transmisi jenis ini digunakan oleh berbagai merek mobil. Sehingga potensi kerusakan bisa terjadi pada mobil dari merek yang berbeda.

Penting untuk diingat bahwa perawatan yang tepat dan gaya mengemudi yang benar dapat sangat mempengaruhi umur panjang CVT, terlepas dari merek atau model mobil.

2. Berapa biaya rata-rata untuk memperbaiki atau mengganti transmisi CVT yang jebol?

  • Biaya perbaikan atau penggantian transmisi CVT yang jebol bisa sangat bervariasi, tergantung pada tingkat kerusakan, merek dan model mobil, serta lokasi bengkel. Secara umum, penggantian transmisi CVT bisa memakan biaya yang cukup signifikan, berkisar dari jutaan hingga puluhan juta rupiah.
  • Perbaikan ringan mungkin lebih murah, tetapi jika kerusakan parah, penggantian transmisi mungkin menjadi satu-satunya pilihan. Untuk mendapatkan perkiraan yang lebih akurat, disarankan untuk berkonsultasi dengan bengkel spesialis transmisi CVT.

3. Seberapa sering oli transmisi CVT harus diganti untuk mencegah kerusakan, dan apakah ada perbedaan rekomendasi berdasarkan merek atau model mobil?

  • Penggantian oli transmisi CVT secara teratur sangat penting untuk menjaga kinerjanya. Rekomendasi interval penggantian oli dapat bervariasi tergantung pada merek dan model mobil, serta kondisi penggunaan.
  • Secara umum, banyak produsen merekomendasikan penggantian oli CVT setiap 40.000 hingga 60.000 kilometer. Namun, jika mobil sering digunakan dalam kondisi berat seperti lalu lintas padat atau sering membawa beban berat, penggantian oli mungkin perlu dilakukan lebih sering. Selalu periksa buku manual pemilik kendaraan untuk rekomendasi yang tepat.

4. Apakah ada tanda-tanda awal yang bisa dirasakan pengemudi sebelum CVT benar-benar jebol, dan tindakan apa yang sebaiknya diambil jika tanda-tanda tersebut muncul?

Ya, ada beberapa tanda-tanda awal yang bisa dirasakan pengemudi sebelum CVT mengalami masalah serius, antara lain:

  • Getaran atau suara aneh saat akselerasi.
  • Perubahan gigi yang tidak mulus atau terasa “selip”.
  • Penurunan performa atau respons mobil.
  • Lampu peringatan transmisi menyala di dasbor.

Jika kamu merasakan salah satu dari tanda-tanda ini, segera bawa mobil ke bengkel spesialis untuk diperiksa. Tindakan dini dapat membantu mencegah kerusakan yang lebih parah dan biaya perbaikan yang lebih tinggi.

5. Selain perawatan rutin dan penggunaan yang benar, apakah ada faktor eksternal lain seperti kondisi jalan atau gaya mengemudi yang dapat mempercepat kerusakan CVT?

Tentu, ada beberapa faktor eksternal yang dapat mempercepat kerusakan CVT, antara lain:

  • Kondisi jalan yang buruk: Jalan berlubang atau sering menanjak dapat memberi tekanan lebih besar pada transmisi.
  • Gaya mengemudi agresif: Akselerasi mendadak, pengereman mendadak, atau sering “kick-down” dapat mempercepat keausan CVT.
  • Suhu ekstrem: Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi kinerja oli transmisi dan mempercepat kerusakan.
  • Beban berlebih: Sering membawa beban berat atau menarik trailer dapat memberi tekanan berlebih pada CVT.
  • Oleh karena itu, penting untuk mengemudi dengan hati-hati dan menghindari kondisi yang dapat memberi tekanan berlebih pada transmisi CVT.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021