Koil mobil injeksi adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian pada mobil modern. Fungsinya untuk meningkatkan tegangan listrik pada sistem pengapian dan mengirimkan listrik ke busi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail mengenai fungsi koil mobil injeksi, hingga cara kerja koil mobil injeksi.
Daftar isi
Fungsi Koil Mobil Injeksi
Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara kerja koil mobil injeksi, kita perlu memahami terlebih dahulu fungsi koil tersebut pada mobil. Fungsi utama koil mobil injeksi adalah untuk meningkatkan tegangan listrik yang dihasilkan oleh sistem pengapian mobil.
Tegangan listrik yang dihasilkan oleh sistem pengapian standar pada mobil biasanya hanya berkisar antara 12 hingga 16 volt. Namun, untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang sempurna pada ruang bakar, diperlukan tegangan listrik yang lebih tinggi. Inilah peran koil mobil injeksi.
Cara Kerja Koil Mobil Injeksi
Setelah kita memahami fungsi utama dari koil mobil injeksi, kita dapat lebih mudah memahami cara kerja dari komponen tersebut. Berikut ini adalah penjelasan lebih detail mengenai cara kerja koil mobil injeksi:
- Arus listrik mengalir melalui koil
Ketika arus listrik mengalir melalui koil, medan magnet terbentuk di sekitar kumparan.
- Medan magnet menarik pusat besi di dalam koil
Medan magnet yang terbentuk di sekitar kumparan kemudian menarik pusat besi yang terdapat di dalam koil.
- Arus listrik dihentikan
Setelah itu, arus listrik dihentikan dan medan magnet runtuh.
- Terjadilah efek elektromagnetik
Runtuhnya medan magnet menciptakan gelombang tegangan listrik yang lebih tinggi, yang disebut dengan efek elektromagnetik.
- Tegangan listrik yang lebih tinggi digunakan untuk menghasilkan percikan di busi
Tegangan listrik yang lebih tinggi yang dihasilkan oleh koil mobil injeksi kemudian digunakan untuk menghasilkan percikan di busi, yang membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar.
- Kualitas bahan bakar yang buruk dapat memengaruhi kinerja koil mobil injeksi
Meskipun cara kerja koil mobil injeksi terlihat sederhana, namun ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kinerja dari komponen ini. Salah satu faktor utama yang dapat memengaruhi kinerja koil mobil injeksi adalah kualitas bahan bakar yang digunakan.
Jika bahan bakar yang digunakan pada mobil tidak berkualitas, maka dapat mengakibatkan terjadinya pengendapan pada busi atau karbonisasi pada koil, yang dapat mengurangi kinerja dari sistem pengapian mobil.
Baca Juga: Adakah Pengaruh Bahan Bakar Terhadap Performa Mesin?
- Melakukan tune up Jet Clean pada Dokter Mobil dapat memperbaiki kinerja koil mobil injeksi
Jika Anda mengalami masalah pada sistem pengapian mobil, termasuk koil mobil injeksi, sangat disarankan untuk membawa mobil Anda ke Dokter Mobil untuk melakukan tune up Jet Clean.
Dengan melakukan tune up Jet Clean secara berkala, Anda dapat memastikan bahwa sistem pengapian mobil Anda selalu berada dalam kondisi optimal, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi mobil Anda.
Cara Mengetahui Koil Mobil Injeksi Rusak
Berikut beberapa tanda yang menunjukkan bahwa koil mobil injeksi Anda mungkin rusak atau tidak berfungsi dengan baik:
1. Performa Mesin Menurun:
- Mesin terasa tidak bertenaga atau tarikannya lemah, terutama saat menanjak atau berakselerasi.
- Mesin terasa brebet atau tersendat-sendat saat idle atau saat akselerasi.
- Asap knalpot berwarna hitam pekat.
2. Sulit Menyalakan Mesin:
- Mesin membutuhkan waktu lama untuk menyala, terutama saat mesin dingin.
- Mesin sering mati saat idle atau saat akselerasi.
3. Suara Mesin Berisik:
- Terdengar suara percikan api yang tidak normal dari koil.
- Terdengar suara mesin yang kasar atau berdengung.
4. Lampu Check Engine Menyala:
- Lampu check engine pada dashboard menyala, yang mengindikasikan adanya masalah pada sistem mesin, termasuk kemungkinan kerusakan pada koil.
Perbedaan Koil Mobil Injeksi Bensin dan Diesel
Koil mobil injeksi pada mobil bensin dan diesel memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menghasilkan tegangan tinggi yang diperlukan untuk memicu busi atau glow plug.
Namun, terdapat beberapa perbedaan dalam cara kerjanya:
- Koil mobil bensin: Bekerja dengan cara menghasilkan percikan api listrik yang memicu busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar.
- Koil mobil diesel: Bekerja dengan cara menghasilkan panas yang tinggi untuk memanaskan glow plug, yang kemudian akan memanaskan udara di dalam ruang bakar sehingga bahan bakar dapat terbakar sendiri.
Tips Merawat Koil Mobil Injeksi
Berikut beberapa tips untuk menjaga kinerja koil mobil injeksi agar tetap optimal:
- Gunakan bahan bakar yang berkualitas: Bahan bakar yang kotor atau tidak sesuai dengan spesifikasi mobil dapat merusak koil.
- Gunakan busi atau glow plug yang sesuai: Busi atau glow plug yang tidak sesuai dapat menyebabkan koil bekerja lebih keras dan lebih cepat rusak.
- Rutin periksa kondisi koil: Periksa kondisi koil secara berkala untuk memastikan tidak ada kerusakan fisik atau keretakan.
- Bersihkan koil dari debu dan kotoran: Debu dan kotoran dapat mengganggu kinerja koil.
- Gunakan suku cadang yang asli: Gunakan suku cadang koil yang asli dari bengkel resmi untuk memastikan kualitas dan kinerjanya.
Kesimpulan
Koil mobil injeksi adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian pada mobil modern. Fungsinya untuk meningkatkan tegangan listrik pada sistem pengapian dan mengirimkan listrik ke busi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar.
Cara kerja koil mobil injeksi didasarkan pada prinsip elektromagnetik. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kinerja dari komponen ini, seperti kualitas bahan bakar yang digunakan.
FAQ Seputar Cara Kerja Koil Mobil Injeksi
1. Apa saja jenis koil mobil injeksi yang tersedia di pasaran dan apa perbedaannya?
Di pasaran, kamu akan menemukan beberapa jenis koil mobil injeksi, dan perbedaan utamanya terletak pada desain dan cara kerjanya. Secara umum, ada dua jenis utama:
- Coil-on-Plug (COP): Jenis ini paling umum ditemukan pada mobil-mobil modern. Setiap busi memiliki koilnya sendiri yang terpasang langsung di atas busi tersebut. Keuntungan COP adalah menghasilkan percikan api yang lebih kuat dan presisi karena jarak antara koil dan busi sangat pendek. Selain itu, COP juga lebih ringkas dan hemat ruang.
- Distributor Type Coil: Jenis ini lebih tua dan biasanya ditemukan pada mobil-mobil klasik. Satu koil akan mendistribusikan listrik ke beberapa busi melalui distributor. Jenis ini memiliki kekurangan yaitu percikan api yang dihasilkan kurang kuat dan presisi dibandingkan COP. Selain itu, distributor juga memerlukan perawatan yang lebih rumit.
Selain dua jenis utama ini, ada juga beberapa variasi lain seperti koil dengan atau tanpa resistor, dan koil dengan berbagai tingkat tegangan. Perbedaan ini biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi mesin mobil.
2. Bagaimana cara membersihkan koil mobil injeksi dari debu dan kotoran?
Membersihkan koil mobil injeksi sebenarnya tidak terlalu rumit, tetapi perlu dilakukan dengan hati-hati. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Siapkan alat dan bahan: Kamu akan membutuhkan obeng, sikat gigi bekas, kain lap bersih, dan cairan pembersih khusus untuk komponen elektronik (jika ada).
- Lepaskan koil: Cari lokasi koil pada mesin mobil kamu. Biasanya, koil COP terletak di atas busi. Lepaskan koil dengan hati-hati dengan membuka baut atau pengunci yang menahannya.
- Bersihkan koil: Gunakan sikat gigi bekas untuk membersihkan debu dan kotoran yang menempel pada koil. Jika ada kotoran yang sulit dihilangkan, kamu bisa menggunakan cairan pembersih elektronik. Semprotkan cairan pembersih pada kain lap, bukan langsung pada koil, lalu usapkan pada koil.
- Pasang kembali koil: Setelah koil bersih, pasang kembali koil pada posisinya dengan hati-hati. Pastikan koil terpasang dengan benar dan terkunci dengan aman.
Penting: Selalu ikuti petunjuk yang tertera pada buku manual kendaraan kamu saat membersihkan atau melepas komponen-komponen mesin.
3. Apakah ada perbedaan antara koil mobil injeksi untuk mobil dengan sistem pengapian konvensional dan mobil dengan sistem pengapian elektronik?
Perbedaan utama antara koil mobil injeksi untuk sistem pengapian konvensional dan elektronik terletak pada cara kerjanya. Pada sistem pengapian konvensional, koil bekerja dengan bantuan distributor untuk mendistribusikan listrik ke busi. Sedangkan pada sistem pengapian elektronik, koil bekerja lebih presisi karena dikendalikan oleh komputer mobil (ECU).
Pada sistem pengapian elektronik, setiap busi biasanya memiliki koilnya sendiri (COP), sehingga percikan api yang dihasilkan lebih kuat dan presisi. Hal ini berdampak pada pembakaran yang lebih sempurna dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
4. Apakah semua masalah pada sistem pengapian mobil selalu disebabkan oleh kerusakan pada koil mobil injeksi?
Meskipun koil adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian, masalah pada sistem pengapian tidak selalu disebabkan oleh kerusakan pada koil. Ada beberapa komponen lain yang juga dapat menyebabkan masalah, antara lain:
- Busi: Busi yang kotor, aus, atau rusak dapat mengganggu percikan api dan menyebabkan masalah pada sistem pengapian.
- Kabel busi: Kabel busi yang rusak atau bocor dapat menyebabkan arus listrik tidak sampai ke busi dan mengganggu pembakaran.
- Distributor (pada sistem pengapian konvensional): Distributor yang rusak dapat menyebabkan pengapian yang tidak teratur.
- Sensor-sensor: Beberapa sensor seperti sensor crankshaft atau camshaft dapat mempengaruhi kinerja sistem pengapian.
Oleh karena itu, jika kamu mengalami masalah pada sistem pengapian mobil kamu, sebaiknya lakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk mengetahui penyebabnya. Jangan langsung berasumsi bahwa masalahnya ada pada koil.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin