6 Efek Buruk Memanaskan Mobil Terlalu Lama, Bikin Mobil Cepat Rusak!

Memanaskan mobil menjadi salah satu cara merawat mobil agar mobil bisa lebih siap saat digunakan. Tapi banyak yang salah kaprah dalam cara perawatan ini dengan memanaskan mobil terlalu lama. Ada anggapan memanaskan mobil dalam waktu yang lama bisa membuat kondisi mesin bisa lebih prima. Tapi ternyata hal ini berdampak buruk pada kondisi mobil, lho. 

Agar mobil kesayangan Anda tak alami masalah di kemudian hari, inilah dampak buruk memanaskan mobil telalu lama yang patut Anda simak dan perhatikan. 

Dampak Buruk Memanaskan Mobil Terlalu Lama

Bisa sebabkan berbagai masalah pada mobil Anda, inilah efek buruk yang ditimbulkan akibat memanaskan mobil terlalu lama. 

  1. Bikin Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros

Memanaskan mobil terlalu lama memang dapat membuat konsumsi bahan bakar jadi boros. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sistem pendingin, kondisi mesin, dan kualitas bahan bakar. Pemanasan yang terlalu lama akan menyebabkan mesin mobil menjadi panas sehingga meningkatkan tekanan dari sistem pendingin dan mengakibatkan memburuknya kualitas bahan bakar.

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Fuel, pemanasan terlalu lama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi bahan bakar. Penelitian ini menemukan bahwa pemanasan yang terlalu lama dapat menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar hingga 24%, terutama pada mobil yang memiliki mesin konvensional berbasis bahan bakar. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mesin terlalu panas akan menyebabkan bahan bakar menguap lebih cepat dan mengurangi efisiensi bahan bakar.

  1. Komponen Mesin Cepat Rusak

Memanaskan mobil terlalu lama dapat membuat komponen mesin jadi lebih cepat rusak. Hal ini dikarenakan oleh adanya peningkatan suhu operasi yang dapat merusak komponen mesin dan menyebabkan gangguan pada mesin. Peningkatan suhu dapat menyebabkan komponen mesin mengalami pengenceran atau peremajaan, serta dapat menyebabkan penurunan tingkat kekerasan dan kekuatannya. Selain itu, peningkatan suhu juga dapat menyebabkan peningkatan tegangan tarik pada komponen mesin, yang dapat menyebabkan keretakan atau kegagalan pada komponen mesin.

Menurut sebuah jurnal penelitian yang diterbitkan oleh American Society of Mechanical Engineers, peningkatan suhu yang konstan dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan tingkat pelapukan dan kerusakan pada material yang digunakan untuk membuat komponen mesin. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa peningkatan suhu dapat menyebabkan peningkatan oksidasi dan korosi, yang dapat menyebabkan komponen mesin menjadi lebih rapuh dan mudah rusak.

  1. Dinding Silinder Mengering

Ketika memanaskan mesin mobil, panas yang dihasilkan dari mesin harus ditingkatkan untuk mencapai suhu pembakaran yang optimal. Namun, terlalu lama memanaskan mesin mobil akan menyebabkan dinding silinder mobil menjadi cepat kering. Hal ini disebabkan karena peningkatan suhu yang cepat dalam dinding silinder mobil, yang dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan pelindung di dalamnya. 

Menurut jurnal penelitian yang diterbitkan oleh American Society of Mechanical Engineers, ketika suhu mesin terlalu tinggi, kemungkinan akan menyebabkan dinding silinder yang kering. Hal ini dapat menyebabkan akselerasi yang lambat, suara mesin yang keras, dan daya yang menurun.

  1. Pipa Knalpot Cepat Berkarat

Memanaskan mobil terlalu lama adalah masalah yang umum dijumpai di banyak tempat. Ini bisa berakibat buruk pada pipa knalpot mobil karena bisa menyebabkan pengkorosi lebih cepat. Hal ini disebabkan oleh temperatur ekstrem yang dicapai saat mesin mobil dipanaskan dan juga oleh kotoran yang dapat menempel pada knalpot. Pada saat temperatur tinggi, kotoran akan menggumpal dan membentuk lapisan pelindung yang menyebabkan knalpot tersumbat. Hal ini akan mematikan aliran gas buang, menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna di ruang bakar.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal International Journal of Automotive Technology and Management, korosi pada knalpot dapat terjadi lebih cepat saat mobil dipanaskan terlalu lama. Studi ini menunjukkan bahwa temperatur yang tinggi, kombinasi karbon dan sulfur, serta kontaminan lainnya, semuanya berperan dalam proses pengkorosi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa temperatur yang tinggi dapat meningkatkan tingkat korosi karena meningkatkan aktivitas molekul yang dapat menyebabkan kerusakan pada knalpot.

Baca Juga: Penyebab dan Tanda Knalpot Mobil Bocor

  1. Busi Mobil Cepat Kotor

Memanaskan mobil terlalu lama membuat busi mobil cepat kotor karena memanaskan mobil terlalu lama akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna di ruang mesin. Pembakaran tidak sempurna adalah masalah yang sering terjadi ketika mesin mobil tenaganya meningkat dengan jeda waktu yang lama. Hal ini terjadi ketika bahan bakar tidak terbakar dengan sempurna di ruang bakar dan menyebabkan terbentuknya partikel-partikel beracun yang disebut karbon. Partikel-partikel ini akan menempel pada busi mobil dan menyebabkan kotoran yang kasar. 

Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Environmental Science and Technology, penggunaan bahan bakar dengan kualitas yang rendah yang disebabkan oleh pemanasan mobil terlalu lama dapat meningkatkan emisi partikel karbon sebesar 30%. Hal ini menyebabkan busi mobil cepat kotor dan membutuhkan perawatan rutin untuk memastikannya tetap berfungsi dengan baik.

  1. Catalytic Converter Berjalan Kurang Maksimal

Memanaskan mesin mobil terlalu lama dapat menyebabkan kinerja catalytic converter tidak berfungsi maksimal. Ini dikarenakan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya waktu untuk sistem pendingin untuk melakukan pekerjaannya secara efisien. Ketika mesin telah dipanaskan terlalu lama, suhu catalytic converter akan menjadi terlalu tinggi untuk mengkonversi emisi menjadi produk yang lebih rendah dan lebih ramah lingkungan. Hal ini disebut over temperature catalytic converter dan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada katalisator dan bahkan mesin mobil. 

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal SAE International pada tahun 2012, eksperimen dilakukan untuk mengidentifikasi efek dari over-temperature catalytic converter pada kinerjanya. Hasilnya menunjukkan bahwa kurangnya waktu pendingin dapat menyebabkan catalytic converter memiliki waktu pemanasan yang lebih lama dan juga menyebabkan efisiensi penurunan yang substansial dalam konversi emisi. Sehingga, memanaskan mesin mobil terlalu lama dapat menyebabkan catalytic converterberjalan tidak maksimal. 

FAQ Seputar Efek Buruk Memanaskan Mobil Terlalu Lama

1. Apakah durasi ideal memanaskan mobil berbeda-beda tergantung jenis mobil atau jenis mesinnya?

Mengenai durasi ideal memanaskan mobil, iya, beda-beda tergantung jenis mobil dan mesinnya. Untuk mobil modern dengan teknologi injeksi, cukup 3-5 menit aja. Tapi, kalau mobilmu masih pakai karburator atau mesin diesel, mungkin butuh waktu lebih lama, sekitar 5-10 menit. Intinya sih, panaskan sampai jarum temperatur mesin mulai naik dan mesin terasa lebih halus.

2. Bagaimana dengan mobil yang sudah dilengkapi remote engine start? Apakah aturan memanaskan mobil juga berlaku sama?

Untuk mobil yang punya remote engine start, aturan memanaskan mobilnya tetap sama kok. Meskipun kamu bisa menghidupkan mesin dari jarak jauh, tetap perhatikan durasi memanaskannya. Jangan biarkan mesin menyala terlalu lama dalam keadaan diam, cukup sampai mesin mencapai suhu kerja ideal.

3. Selain yang disebutkan di artikel diatas, adakah komponen mobil lain yang juga terdampak negatif jika mobil dipanaskan terlalu lama?

Selain yang disebutkan di artikel, komponen lain yang bisa kena dampak negatif kalau mobil dipanaskan terlalu lama antara lain:

  • Katalitik konverter. Komponen ini berfungsi untuk mengurangi emisi gas buang. Kalau mesin dipanaskan terlalu lama, katalitik konverter bisa overheat dan rusak.
  • Oli mesin. Oli mesin yang terlalu panas bisa kehilangan viskositasnya (kekentalannya) dan mengurangi kemampuan pelumasannya.
  • Aki. Memanaskan mobil terlalu lama bisa membuat aki cepat tekor, terutama jika kamu menyalakan komponen elektronik lain seperti AC atau audio.

4. Apakah memanaskan mobil di tempat tertutup (garasi) lebih berbahaya dibandingkan di tempat terbuka?

Memanaskan mobil di tempat tertutup (garasi) memang lebih berbahaya! Gas buang kendaraan mengandung karbon monoksida (CO) yang beracun dan tidak berbau. Kalau terhirup dalam jumlah banyak, CO bisa menyebabkan pusing, mual, bahkan pingsan. Jadi, pastikan kamu memanaskan mobil di tempat terbuka atau dengan pintu garasi terbuka lebar.

5. Adakah cara lain yang lebih efektif untuk memanaskan mesin mobil selain menghidupkan mesin dalam keadaan diam?

Cara lain yang lebih efektif untuk memanaskan mesin mobil adalah dengan langsung menjalankan mobil secara perlahan. Setelah mesin menyala, kamu bisa langsung jalan dengan putaran mesin rendah (di bawah 2.000 rpm) selama beberapa menit. Cara ini membuat mesin lebih cepat mencapai suhu kerja ideal dan oli mesin lebih cepat bersirkulasi dengan baik.

Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!

Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin


Klaim Promo Sekarang!

Penulis Sejak Sept 2021