Mesin diesel adalah mesin internal yang menggunakan pembakaran kompresi untuk menghasilkan tenaga. Salah satu indikator penting untuk kinerja mesin diesel adalah putaran per menit (RPM).
Rpm mesin diesel yang stabil adalah tanda dari sistem yang sehat dan berfungsi dengan baik. Namun, ketika rpm mesin diesel naik turun secara tidak terduga, itu bisa menjadi pertanda adanya masalah yang mempengaruhi kinerja mesin.
Dalam artikel ini, kita akan mengungkap berbagai penyebab umum fluktuasi rpm pada mesin diesel mobil.
Daftar isi
Penyebab RPM Mesin Diesel Naik Turun
Penyebab RPM mesin diesel naik turun bisa terjadi karena beberapa faktor. Agar penanganannya bisa tepat hingga ke akar permasalahan, berikut ini beberapa faktor penyebab RPM mesin diesel naik turun:
-
Pencemaran Bahan Bakar
Kualitas bahan bakar yang buruk merupakan salah satu penyebab umum dari RPM mesin diesel naik turun. Bahan bakar diesel yang tercemar atau kotor dapat menyebabkan penyumbatan pada sistem bahan bakar.
Misalnya, filter bahan bakar yang tersumbat oleh kotoran atau endapan dapat menghambat aliran bahan bakar yang lancar ke mesin. Hal ini menyebabkan fluktuasi rpm yang tidak stabil.
Pastikan untuk menggunakan bahan bakar diesel berkualitas tinggi dari sumber yang terpercaya. Selain itu, lakukan pemeliharaan rutin pada sistem bahan bakar, termasuk penggantian filter bahan bakar secara teratur.
-
Sistem Pengapian yang Rusak
RPM mesin diesel naik turun juga terjadi karena masalah pada sistem pengapian. Meskipun mesin diesel tidak menggunakan sistem pengapian seperti mesin bensin, komponen-komponen seperti busi atau kabel pengapian tetap penting.
Kerusakan pada busi atau kabel pengapian dapat menyebabkan pembakaran yang tidak merata di dalam silinder. Akibatnya, mesin tidak akan berjalan dengan baik dan rpm akan fluktuatif.
Periksa secara berkala kondisi busi dan kabel pengapian. Ganti komponen yang rusak sesuai dengan rekomendasi pabrik.
-
Kerusakan pada Sensor
Sensor-sensor yang penting dalam sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel dapat mengalami kerusakan.
Sensor tekanan udara, sensor suhu, atau sensor posisi throttle yang rusak dapat menyebabkan gangguan dalam pengaturan bahan bakar yang tepat. Akibatnya, RPM mesin diesel naik turun.
Jika ada kecurigaan kerusakan pada sensor, segera periksakan dan gantilah dengan yang baru jika perlu. Pastikan sensor-sensor tersebut terhubung dengan baik dan tidak ada kabel yang rusak.
-
Masalah pada Turbocharger
Turbocharger adalah komponen penting pada mesin diesel yang bertanggung jawab untuk meningkatkan daya mesin dengan meningkatkan aliran udara.
Kerusakan pada turbocharger, seperti kerusakan pada wastegate atau baling-baling yang rusak, dapat menyebabkan RPM mesin diesel naik turun.
Lakukan pemeriksaan berkala pada turbocharger dan pastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan pada komponen turbocharger. Jika ditemukan masalah, lakukan perbaikan atau penggantian sesuai dengan rekomendasi pabrik.
-
Kehilangan Tekanan pada Sistem Pengapian
Kelebihan atau kekurangan tekanan pada sistem pengapian juga dapat menyebabkan RPM mesin diesel naik turun. Ini mungkin disebabkan oleh kebocoran pada selang-selang pengapian atau katup pengapian yang rusak.
Periksa sistem pengapian secara berkala dan perbaiki kebocoran atau kerusakan yang terdeteksi. Pastikan tekanan dalam sistem pengapian tetap sesuai dengan spesifikasi pabrik.
-
Masalah pada Sistem EGR (Exhaust Gas Recirculation)
Sistem EGR bertanggung jawab untuk mengurangi emisi gas buang dan mempertahankan suhu pembakaran yang optimal. Jika sistem EGR mengalami kegagalan, hal ini dapat mempengaruhi kinerja mesin dan menyebabkan RPM mesin diesel naik turun.
Periksa dan bersihkan sistem EGR secara teratur untuk menghindari masalah yang mungkin terjadi. Pastikan katup EGR berfungsi dengan baik dan tidak ada kebocoran pada sistem.
Baca Juga: Dampak Katup EGR Kotor pada Mesin Diesel
-
Perawatan Rutin yang Kurang
Kurangnya perawatan rutin pada mesin diesel dapat mengakibatkan berbagai masalah yang berujung pada RPM mesin diesel naik turun. Ketidakseimbangan oli mesin, filter udara kotor, atau keausan komponen mesin yang tidak terawat dapat mempengaruhi performa mesin secara keseluruhan.
Selalu ikuti jadwal perawatan yang direkomendasikan oleh pabrikan dan pastikan untuk mengganti oli, filter, dan komponen lainnya sesuai dengan waktu yang ditentukan. Lakukan pemeriksaan berkala pada komponen mesin dan pastikan perawatan yang tepat dilakukan.
Kesimpulan
Penyebab RPM mesin diesel naik turun bisa terjadi karena sejumlah faktor yang berbeda. Pencemaran bahan bakar, sistem pengapian yang rusak.
Kerusakan pada sensor, masalah pada turbocharger, kehilangan tekanan pada sistem pengapian, masalah pada sistem EGR, dan perawatan rutin yang kurang adalah beberapa faktor yang mempengaruhi rpm mesin diesel.
FAQ RPM Mesin Diesel Naik Turun pada Mobil Diesel
1. Apakah ada perbedaan penyebab RPM naik turun antara mesin diesel modern dengan mesin diesel yang lebih tua?
Mesin diesel modern umumnya lebih kompleks dan canggih, dilengkapi dengan sistem elektronik dan sensor yang lebih banyak.
Jadi, penyebab RPM naik turun bisa lebih beragam, misalnya karena masalah pada sensor tekanan bahan bakar, sensor MAF, atau ECU.
Sementara itu, mesin diesel yang lebih tua cenderung lebih sederhana, sehingga penyebabnya mungkin lebih “klasik”, seperti filter solar yang kotor, injector yang rusak, atau masalah pada pompa injeksi.
2. Bagaimana cara mendeteksi kebocoran pada sistem EGR?
Untuk mendeteksi kebocoran pada sistem EGR, kamu bisa coba beberapa cara nih.
- Pertama, periksa secara visual ada nggak retakan atau sambungan yang longgar pada pipa atau selang EGR.
- Kedua, coba semprotkan cairan sabun di sekitar area EGR saat mesin hidup. Kalau ada gelembung-gelembung sabun, itu tandanya ada kebocoran.
Tapi, cara paling akurat sih dengan melakukan uji tekanan menggunakan alat khusus di bengkel.
3. Berapa biaya yang biasanya dikeluarkan untuk memperbaiki masalah RPM mesin diesel yang naik turun?
Biaya perbaikan masalah RPM mesin diesel yang naik turun itu bervariasi banget, tergantung penyebabnya. Kalau cuma bersihkan filter solar atau kalibrasi ulang ECU, mungkin cuma beberapa ratus ribu rupiah.
Tapi, kalau harus ganti sensor atau komponen lain, bisa mencapai jutaan rupiah. Sebaiknya sih, kamu konsultasi ke bengkel terpercaya untuk mendapatkan estimasi biaya yang lebih jelas.
4. Apakah ada merek atau tipe bahan bakar diesel tertentu yang direkomendasikan untuk menghindari masalah ini?
Soal bahan bakar, memang ada beberapa merek yang dianggap lebih berkualitas dan bisa membantu menjaga performa mesin diesel, seperti Pertamina Dex atau Shell V-Power Diesel.
Bahan bakar dengan cetane number yang tinggi dan kandungan sulfur yang rendah umumnya lebih baik untuk mesin diesel modern.
Tapi, yang terpenting sih, pastikan bahan bakar yang kamu gunakan sesuai dengan spesifikasi mesin dan berasal dari sumber yang terpercaya.
5. Selain RPM yang naik turun, apa saja tanda-tanda lain yang menunjukkan adanya masalah pada sistem EGR?
Selain RPM naik turun, ada beberapa tanda lain yang menunjukkan masalah pada sistem EGR, misalnya:
- Asap knalpot berwarna hitam pekat: Ini bisa menandakan EGR yang tersumbat sehingga gas buang tidak dapat disirkulasi dengan baik.
- Mesin terasa kurang bertenaga: EGR yang bermasalah bisa mempengaruhi efisiensi pembakaran sehingga tenaga mesin menurun.
- Lampu check engine menyala: Ini merupakan indikasi umum adanya masalah pada sistem emisi, termasuk EGR.
- Suara mesin kasar atau berisik: Kebocoran pada sistem EGR bisa menyebabkan suara mesin yang tidak normal.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin