Sabuk baja CVT (Continuously Variable Transmission) merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam mobil. Meskipun sabuk baja CVT mobil memiliki umur pakai yang cukup lama, namun terkadang masih dapat rusak.
Merupakan satu komponen yang sangat penting bagi transmisi CVT, berikut ini adalah penyebab, tanda-tanda, hingga cara menghindari sabuk CVT mobil yang rusak yang bisa Anda perhatikan jika Anda menggunakan mobil matic bertransmisi CVT untuk kebutuhan mobil sehari-harinya.
Daftar isi
Penyebab Sabuk Baja CVT Mobil Rusak
Penyebab sabuk baja CVT mobil alami kerusakan bisa terjadi karena beberapa sebab dan faktor. Agar Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi hingga tepat untuk berikan solusi perbaikannya, berikut adalah penyebab sabuk CVT mobil rusak.
-
Salah Gunakan Oli Transmisi
Penyebab utama sabuk baja CVT mobil rusak adalah akibat dari pemakaian oli transmisi yang salah. Oli transmisi yang tepat harus digunakan agar sabuk baja CVT mobil dapat berfungsi dengan baik. Oli transmisi yang tidak sesuai dengan tipe mobil akan menyebabkan sabuk baja CVT mobil rusak. Jika sabuk baja CVT mobil tidak diganti dengan oli transmisi mobil khusus CVT yang tepat, maka akan berakibat pada kerusakan pada sabuk baja CVT.
Penelitian oleh National Institute of Technology, India, menunjukkan bahwa oli transmisi yang salah digunakan dapat menyebabkan kerusakan pada sabuk transmisi CVT. Penelitian tersebut menemukan bahwa penggunaan oli transmisi yang salah dapat menyebabkan terjadinya abrasi, korosi dan kompresi pada sabuk baja CVT. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa penggunaan oli transmisi yang salah dapat menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen kritis dalam transmisi CVT.
-
Kondisi Kelembaban yang Tinggi
Kondisi kelembaban yang tinggi juga dapat menyebabkan sabuk baja CVT mobil rusak. Kondisi udara yang lembap akan meningkatkan keausan pada sabuk baja CVT mobil. Ini akan menyebabkan sabuk baja CVT mobil menjadi kurang presisi dan akan menyebabkan kerusakan pada sabuk baja CVT.
-
Komponennya Alami Keausan
Keausan yang normal juga bisa menyebabkan kerusakan pada sabuk baja CVT. Setelah mobil digunakan selama beberapa tahun, maka sabuk baja CVT mobil akan mulai mengalami keausan. Keausan ini akan menyebabkan sabuk baja CVT mobil rusak.
Baca Juga: 5 Penyebab CVT Mobil Jebol, Wajib Waspada!
Tanda-tanda Sabuk CVT Mobil Alami Kerusakan
Ada beberapa tanda-tanda yang dapat menunjukkan bahwa sabuk baja CVT mobil rusak, diantaranya adalah sebagai berikut.
-
Muncul Suara Berdecit
Tanda pertama adalah suara berdecit yang datang dari area sabuk baja CVT mobil saat mobil mulai berjalan. Suara ini menandakan bahwa sabuk baja CVT mobil mengalami kerusakan.
-
Akselerasi Tak Maksimal
Selain itu, gejala lain yang menunjukkan bahwa sabuk baja CVT mobil rusak adalah akselerasi yang tidak maksimal. Sabuk baja CVT mobil yang rusak akan menyebabkan mobil tidak dapat mencapai kecepatan maksimal.
Tindakan Preventif Mencegah Sabuk Baja CVT Rusak
Untuk mengatasi sabuk baja CVT mobil yang rusak, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yakni sebagai berikut.
-
Gunakan Oli Transmisi Mobil Khusus CVT
Pertama, anda harus mengganti oli transmisi yang telah lama digunakan dengan oli transmisi yang tepat, yang dikhususkan untuk transmisi CVT. Oli transmisi yang sesuai dengan tipe mobil yang Anda gunakan akan membantu menjaga kondisi sabuk baja CVT mobil.
-
Pastikan Kondisi Ruang Mesin Tetap Kering
Kedua, anda harus memastikan bahwa kondisi ruang mesin mobil anda tetap kering. Kondisi ruangan mesin yang lembab akan meningkatkan keausan pada sabuk baja CVT mobil. Anda dapat menggunakan kipas untuk membantu menjaga ruangan mesin tetap kering.
-
Ganti Komponen yang Rusak dengan yang Baru
Ketiga, anda juga dapat mengganti sabuk baja CVT mobil yang telah rusak dengan sabuk baja CVT baru. Sabuk baja CVT baru akan membantu meningkatkan kinerja mesin mobil Anda.
Seringkali kerusakan pada CVT mengharuskan Anda mengganti komponen transmisi CVT mobil secara keseluruhan dengan yang baru, hingga mengakibatkan biaya perbaikan jadi membengkak.
Tanda Oli Transmisi CVT Tidak Sesuai
Berikut beberapa tanda-tanda khusus yang menunjukkan bahwa oli transmisi yang digunakan tidak sesuai dengan tipe mobil CVT:
- Perpindahan gigi yang kasar: Oli transmisi yang tidak sesuai dapat menyebabkan perpindahan gigi yang kasar, tersendat, atau terlambat.
- Selip saat akselerasi: Oli transmisi yang tidak sesuai dapat menyebabkan selip saat akselerasi, terutama saat tanjakan.
- Getaran saat mobil berhenti: Oli transmisi yang tidak sesuai dapat menyebabkan getaran saat mobil berhenti, terutama saat lampu merah.
- Bunyi dengungan dari transmisi: Oli transmisi yang tidak sesuai dapat menyebabkan bunyi dengungan dari transmisi.
- Performa mesin menurun: Oli transmisi yang tidak sesuai dapat menyebabkan performa mesin menurun dan konsumsi bahan bakar meningkat.
Memeriksa Kondisi Sabuk Baja CVT
Berikut beberapa cara untuk memeriksa kondisi sabuk baja CVT secara berkala untuk mencegah kerusakan:
- Periksa oli transmisi: Periksa level dan kondisi oli transmisi secara berkala. Oli transmisi yang kotor atau berwarna gelap dapat menandakan adanya kerusakan pada sabuk baja CVT.
- Dengarkan suara transmisi: Dengarkan apakah ada suara bising yang abnormal dari transmisi saat mobil dihidupkan atau saat perpindahan gigi. Suara bising dapat menandakan adanya kerusakan pada sabuk baja CVT.
- Lakukan scan diagnostik: Lakukan scan diagnostik untuk mengetahui apakah ada kode error yang terkait dengan sabuk baja CVT.
- Bawa ke bengkel terpercaya: Jika Anda tidak yakin dengan kondisi sabuk baja CVT, bawalah mobil ke bengkel terpercaya untuk diperiksa oleh mekanik yang berpengalaman.
Mencegah Kerusakan Sabuk Baja CVT di Daerah Lembab
Berikut beberapa cara lain selain mengganti oli transmisi secara berkala untuk mencegah sabuk baja CVT mobil rusak akibat kondisi kelembaban yang tinggi:
- Hindari menerjang genangan air: Air dapat masuk ke dalam transmisi dan merusak sabuk baja CVT.
- Parkir mobil di tempat yang teduh: Paparan sinar matahari langsung dapat meningkatkan temperatur di dalam transmisi dan mempercepat kerusakan sabuk baja CVT.
- Gunakan ventilasi yang baik: Pastikan ventilasi di dalam mobil berfungsi dengan baik untuk mencegah kelembaban yang tinggi di dalam kabin mobil.
- Gunakan pelindung CVT: Gunakan pelindung CVT untuk melindungi sabuk baja CVT dari kotoran dan air.
Tips Tambahan
- Selalu gunakan oli transmisi yang sesuai dengan spesifikasi mobil CVT Anda.
- Ganti oli transmisi secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
- Hindari kebiasaan mengemudi yang kasar, seperti akselerasi dan pengereman yang mendadak.
- Lakukan servis rutin di bengkel terpercaya untuk menjaga kondisi mobil Anda tetap prima.
Penutup
Itulah beberapa penyebab sabuk baja CVT mobil rusak, tanda-tanda sabuk baja CVT mobil rusak, dan cara mengatasinya. Dengan mengikuti beberapa tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa sabuk baja CVT mobil anda berfungsi dengan baik.
Jangan lupa untuk selalu mengganti oli transmisi mobil secara berkala agar sabuk baja CVT mobil Anda tetap dalam kondisi baik.
—
Referensi:
National Institute of Technology, India. (2018). Effect of Wrong Type of Oil on CVT Steel Belts. Diakses dari: https://www.researchgate.net/publication/322322507_Effect_of_Wrong_Type_of_Oil_on_CVT_Steel_Belts
Sumber Gambar:
Needpix.com
FAQ Seputar Sabuk Baja CVT Mobil Rusak
1. Berapa umur rata-rata sabuk CVT, dan faktor apa yang dapat memperpendek atau memperpanjangnya?
Umur sabuk CVT itu sebenarnya tidak bisa dipatok pasti, karena banyak faktor yang memengaruhinya. Secara umum, sabuk CVT yang dirawat dengan baik bisa bertahan cukup lama, bahkan hingga ratusan ribu kilometer.
Tapi, ada beberapa hal yang bisa memperpendek umurnya, seperti gaya mengemudi yang agresif, sering membawa beban berat, atau jarang mengganti oli CVT. Sebaliknya, perawatan rutin dan penggunaan oli CVT yang tepat bisa memperpanjang umurnya.
2. Berapa biaya untuk mengganti sabuk CVT, dan apakah itu ditanggung oleh garansi?
Biaya penggantian sabuk CVT juga bervariasi, tergantung merek dan model mobil, serta bengkel yang kamu pilih. Bisa dari jutaan rupiah. Untuk garansi, tergantung dari ketentuan masing-masing pabrikan mobil.
Biasanya, kalau kerusakan sabuk CVT disebabkan oleh cacat produksi, mungkin masih ditanggung garansi. Tapi, kalau karena pemakaian atau kelalaian, biasanya tidak. Sebaiknya kamu cek ketentuan garansi mobilmu.
3. Dapatkah saya mengganti sabuk CVT sendiri, atau apakah itu perbaikan yang rumit yang membutuhkan mekanik profesional?
Mengganti sabuk CVT itu bukan pekerjaan yang mudah, dan sangat disarankan untuk dilakukan oleh mekanik profesional. Soalnya, sistem CVT itu cukup kompleks, dan butuh pengetahuan serta peralatan khusus. Kalau salah pasang, bisa-bisa malah merusak komponen lain.
4.Apakah ada kebiasaan mengemudi tertentu yang dapat memberi tekanan ekstra pada sabuk CVT dan menyebabkan keausan prematur?
Tentu saja. Mengemudi dengan akselerasi yang tiba-tiba, sering ngebut, atau sering membawa beban berat bisa memberi tekanan ekstra pada sabuk CVT. Selain itu, sering terjebak macet juga bisa membuat suhu CVT meningkat, yang mana juga bisa mempercepat keausan. Mengemudi dengan gaya yang halus dan stabil bisa membantu memperpanjang umur sabuk CVT.
5. Apakah ada tanda-tanda peringatan kegagalan sabuk CVT yang dapat saya perhatikan saat mengemudi?
Ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan. Misalnya, akselerasi yang tidak responsif, suara berisik atau getaran dari transmisi, atau perpindahan gigi yang tidak mulus. Kalau kamu merasakan tanda-tanda ini, sebaiknya segera bawa mobilmu ke bengkel untuk diperiksa.
Hubungi Bengkel Dokter Mobil Sekarang!
Halo Domo Lovers 👋, reservasi ke bengkel Kami sekarang juga dan dapatkan promo menarik dari kami, cs kami akan membalas secepat mungkin